Musk mengklaim dua aplikasinya—X dan Grok AI—ditolak masuk ke daftar tersebut, padahal X adalah aplikasi berita nomor 1 di dunia dan Grok AI menempati posisi kelima secara global.
“Hai @Apple App Store, kenapa kalian menolak memasukkan X atau Grok di bagian 'Wajib Punya' padahal X adalah aplikasi berita #1 di dunia dan Grok nomor 5 di antara semua aplikasi? Apa kalian sedang berpolitik?,” tulisnya.
Sementara itu, Apple belum memberikan komentar meski sudah dimintai tanggapan oleh Reuters.
Baca juga: Pengguna Internet Indonesia Tembus 229,4 Juta, Penetrasi 80,66 Persen di 2025
Namun, tudingan Musk memicu reaksi dari Sam Altman, CEO OpenAI.
Menanggapi sindiran Musk, Altman membalas lewat X dengan kalimat yang tak kalah tajam.
“Ini adalah klaim yang luar biasa mengingat apa yang saya dengar tentang dugaan bahwa Elon memanipulasi X untuk menguntungkan diri dan perusahaannya sendiri, serta merugikan pesaing dan orang-orang yang tidak ia sukai,” ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Soroti Roblox, Kemungkinan Blokir Masih Terbuka
Ancaman Musk datang di tengah sorotan regulator terhadap kebijakan App Store.
Awal 2025, Apple bahkan dijatuhi denda 500 juta euro (sekitar Rp 9,4 triliun) oleh Uni Eropa karena dianggap membatasi pengembang untuk mengarahkan pengguna keluar dari App Store—praktik yang dinilai melanggar persaingan usaha sehat.
(*)