Tingginya tingkat keyakinan ini bukan tanpa alasan. Sebab dalam setiap perhelatan Pilkada, munculnya politik uang selalu karena ada keinginan dari calon untuk melakukan praktik-praktik tersebut.
Calon akan merasa tidak percaya diri untuk menang jika tidak menggunakan instrumen berupa janji-janji politik yang sifatnya pragmatis. Padahal, semakin maju peradaban sebuah masyarakat, maka seharusnya tingkat kesadaran dan moral demokrasi juga harusnya semakin maju.
"Tidak akan terjadi politik uang, jika calon tidak berniat dan mau membeli suara. Disaat yang sama, masyarakat juga harus punya rasa malu dan tangggungjawab untuk tidak membiarkan itu, dengan cara menolaknya, tutup Saparuddin Santa.
(*)