Pengakuan Operator Mesin
Syahruna, seorang wiraswasta asal Ujung Pandang Baru, mengungkapkan perannya dalam pembuatan uang palsu di UIN Alauddin.
Ia diperintahkan oleh Annar untuk membujuk Andi Ibrahim agar mesin pencetak uang dapat masuk ke kampus.
Syahruna menjelaskan bahwa ada 19 tahapan dalam pembuatan uang palsu yang harus dilalui.
"Kalau ada salah satu tahapan yang rusak, maka gagal dan dibuang," katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa seluruh bahan produksi didatangkan dari China, termasuk mesin pencetak seharga Rp 600 juta.
Proses produksi berlangsung dari pukul 11.00 WITA hingga 17.00 WITA, dengan pengawasan ketat untuk menghindari deteksi.
Syahruna mengaku terjerumus dalam kasus ini karena iming-iming dari Annar yang menjanjikan tanah dan rumah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesehatan Annar Salahuddin Memburuk usai Ditetapkan Tersangka Uang Palsu, Dirawat di Ruang VVIP