Dewan Federal Swiss menyatakan bahwa mereka "memberikan prioritas pada komitmen Swiss sebagai negara netral dan kehandalan dalam penerapan aturan hukum".
Negara yang terkurung daratan dengan populasi 8,8 juta orang ini lama menjunjung tinggi posisi netralitas militer yang kuat.
Namun, tradisi ini telah menjadi bahan perdebatan sengit sejak serangan Rusia ke Ukraina tahun lalu.
Baca juga: Sepak Terjang Wagner Group, Paramiliter yang Memberontak di Rusia dan Awal Mula Pendiriannya
Pada tanggal 1 Juni, parlemen Swiss menolak proposal yang secara khusus akan memberikan izin untuk mengirim senjata buatan Swiss ke Ukraina.
Selain itu, Swiss juga menolak permintaan eksplisit dari negara-negara seperti Jerman, Spanyol, dan Denmark.
RUAG membeli tank Leopard 1A5 bekas dan non-operasional dari sebuah lembaga Kementerian Pertahanan Italia pada tahun 2016.
Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Siap Perdagangkan Organ Manusia Demi Bantuan Militer Barat
Awalnya, perusahaan tersebut berencana memperbaiki tank-tank tersebut, yang saat ini masih berada di Italia, untuk dijual kepada pembeli potensial atau untuk dijadikan suku cadang.
Namun, karena serangan Rusia, terjadi permintaan mendesak akan tank di Ukraina.
Dengan bantuan dana dari Belanda, RUAG berencana mengirimkan tank-tank tersebut ke pabrikannya di Jerman untuk direstorasi sehingga dapat digunakan oleh pasukan Ukraina.
Baca juga: Jokowi Angkat Bicara soal Proposal Perdamaian Ukraina-Rusia