Demo Kasus Kematian Nelson
Mahasiswa Toraja Gelar Unjuk Rasa Desak Polisi Usut Tuntas Kematian Nelson
Mahasiswa Toraja (GASMATOR) gelar aksi damai di DPRD Tana Toraja desak polisi usut tuntas kematian Nelson Turu Allo yang sejak awal diduga...
Penulis: Anastasya Saidong Ridwan | Editor: Donny Yosua
Polres Tana Toraja kemudian melakukan autopsi terhadap jasad Nelson pada Mei 2025.
Dua pekan kemudian, hasil autopsi diumumkan dengan kesimpulan bahwa Nelson meninggal karena bunuh diri akibat asfiksia.
Namun, keluarga korban menolak hasil tersebut.
Kuasa hukum keluarga, Joni Paulus, menilai terdapat luka-luka mencurigakan pada tubuh korban yang tidak dijelaskan secara tuntas dalam hasil autopsi.
Baca juga: Buruh Gelar Unjuk Rasa di DPR RI Hari Ini, Bawa 6 Tuntutan
Aksi Gasmator
Dalam seruan aksi bertajuk #GASMATORMEMANGGIL, mahasiswa menegaskan bahwa kasus ini harus dibuka kembali secara transparan.
Mereka meminta kepolisian melakukan investigasi ulang dengan melibatkan pihak independen.
“Kami tidak akan berhenti sampai kebenaran terungkap. Misa’ kada di potuo, pantan kada di pomate (bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, -red). Ini janji kami untuk terus mengawal kasus Nelson,” teriak salah satu orator aksi.
Gasmator juga menyampaikan bahwa unjuk rasa ini bukan hanya untuk keluarga korban, tetapi juga sebagai seruan moral agar aparat penegak hukum menjunjung tinggi keadilan.
Baca juga: Warga Marinding Tana Toraja Minta Alat Antropometri untuk Posyandu
Respons Kepolisian
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Tana Toraja, Iptu Arlinansius Allolayuk, menegaskan bahwa sejak penemuan jenazah pihaknya sudah melakukan penyelidikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.