Jejak Karir dan Kekayaan Komjen Pol Fadil Imran, Jenderal asal Makassar Jadi Kepercayaan Kapolri

Jabatan Astamaops Kapolri memiliki peran sentral dalam memperkuat koordinasi strategi dan pengendalian operasional kepolisian secara nasional.

Penulis: Redaksi | Editor: Apriani Landa
dok. Mabes Polri
JENDERAL ASAL MAKASSAR - Potret Komjen Pol Muhammad Fadil Imran dalam sebuah momen. Jenderal bintang 3 asal Makassar, Sulsel, ini ditunjuk menjadi Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi Petahana (Astamaops Polri) menggantikan Komjen Pol Akhmad Wiyagus, per 5 Agustus 2025. 

Ia berpengalaman di bidang reserse.

Sebelum menjabat Astamaops, Fadil mengemban amanat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri sejak 27 Maret 2023, berdasarkan Telegram Kapolri Nomor ST/713/III/KEP./2023.

Jabatan Kabaharkam tersebut mengantarkannya meraih bintang tiga (Komjen) menggantikan Komjen Arief Sulistyanto yang pensiun.

Sebelumnya, Fadil pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

Di luar institusi Polri, Fadil juga dipercaya sebagai Ketua Umum PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) periode 2024–2028, serta baru-baru ini ditunjuk sebagai Komisaris Independen Mining Industry Indonesia (MIND ID) melalui RUPST pada 10 Juni 2025.

Dalam RUPST tersebut, MIND ID, holding BUMN industri pertambangan Indonesia, juga menetapkan Nugroho Widyotomo dan Carmelita Hartoto sebagai komisaris independen.

Fadil Imran menempuh pendidikan di PTIK, SESPIM, dan mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Lemdiklat Polri pada tahun 2015.

Jabatan Astamaops Kapolri secara resmi dikukuhkan dalam upacara rotasi dan mutasi perwira tinggi Polri pada 28 September 2024.

Dalam upacara tersebut, bergabung pula jabatan baru Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops) dan Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Astamarena)

Pernyataan resmi mengenai mutasi tersebut dikuatkan melalui Surat Telegram Kapolri Nomor ST/688/IV/KEP./2025 tertanggal 13 April 2025, dan pelantikan jabatan ini berlangsung pada 14 April 2025

Astamaops bertugas membantu Kapolri dalam merancang, mengawasi, dan mengoordinasikan seluruh operasi besar kepolisian.

Mulai dari pengamanan pemilu, penanggulangan terorisme, penindakan narkoba, hingga pengendalian konflik sosial di berbagai daerah.

Posisi ini dinilai penting untuk menyederhanakan rantai komando dan mempercepat pengambilan keputusan operasional.

Astamaops berperan sebagai penghubung antara Kabareskrim, Kabaharkam, dan jajaran kewilayahan agar operasi Polri berjalan sinergis dan efisien.

Astamaops Kapolri tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga strategis dan operasional, mencerminkan kebutuhan Polri untuk menyederhanakan rantai komando dalam operasi berskala besar.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved