Polemik SMP PGRI Marinding
SMP PGRI Marinding Tana Toraja 23 Tahun Berkiprah, Awal Belajar di Kantor Desa
Sebelum memiliki gedung permanen, proses belajar mengajar dilakukan di sebuah ruangan di kantor Desa Lemo.
Penulis: Anastasya Saidong Ridwan | Editor: Apriani Landa
"Kami berharap sekolah ini tetap ada untuk generasi muda, karena ini adalah SMP satu-satunya yang dimiliki tiga desa, yakni Marinding, Lemo, dan Palipu," ujar Kepala SMP PGRI Marinding, Handayani Batara, saat ditemui di lokasi sekolah, Kamis (10/7/2025).
Baca juga: Pihak SMP PGRI Marinding Tana Toraja Tak Berani Buka Sekolahnya yang Disegel Anggota DPRD
Diketahui, jelang memasuki tahun ajaran baru 2025/2026, SMP PGRI Marinding di Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja, menghadapi masalah pelik.
Di saat libur baru-baru ini, sekolah tersebut dirusak orang tidak dikenal. Halaman sekolah dikeruk dan tidak jelas untuk apa.
Bahkan, dipasangi kawat berduri.
Tidak hanya itu, dua kelas digembok.
Kejadian itu baru diketahui pada Senin (7/7/2025) lalu, saat warga sekolah mulai datang untuk memulai aktivitas.
Di mana saat itu sekolah akan melakukan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS)
Beredar kabar jika digemboknya kelas ini imbas dari sengketa lahan yang ditempati sekolah tersebut berdiri.
Perselisihan ini dikabarkan melibatkan Dahlan Kembong Bangnga Padang, anggota DPRD Tana Toraja periode 2024-2029.
Masyarakat dan para pendidik di Lembang Marinding berharap masalah ini dapat diselesaikan secara damai tanpa mengorbankan kepentingan pendidikan anak-anak di wilayah tersebut.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.