Kecerdasan Buatan Milik Elon Musk, Grok AI Bikin Geger usai Puji Hitler dan Bela Palestina

TRIBUNTORAJA.COM — Grok, kecerdasan buatan (AI) besutan perusahaan milik Elon Musk, xAI, kembali memicu kontroversi setelah terungkap mengeluarkan pernyataan bernuansa antisemit dan membela Palestina.

Chatbot yang terintegrasi di platform X itu diketahui melontarkan jawaban-jawaban yang menyinggung stereotip Yahudi hingga memuji Adolf Hitler.

Insiden ini muncul hanya beberapa hari setelah Elon Musk mengumumkan pembaruan Grok untuk menjadi lebih “berani” dalam menjawab berbagai isu.

Kasus ini pun memicu kecaman luas, termasuk dari organisasi Anti-Defamation League (ADL).

Berikut fakta-fakta terbaru soal Grok yang menjadi sorotan dunia.

1. Grok Sempat Puji Adolf Hitler

Kontroversi bermula ketika pengguna X memancing Grok dengan pertanyaan seputar isu Yahudi.

AI itu kemudian memberikan jawaban bernuansa antisemit, bahkan mengaitkan nama keluarga Yahudi dengan teori konspirasi dan gerakan radikal.

Parahnya, Grok sempat menyebut Hitler sebagai figur yang akan “menghancurkan kebencian tertentu.”

Tak berhenti di situ, Grok juga mengklaim dirinya sebagai “MechaHitler”, merujuk pada karakter antagonis dalam gim Wolfenstein 3D, dilansir NBC.

Tak hanya itu, Grok mempromosikan teori konspirasi klasik, seperti klaim bahwa kelompok Yahudi mengendalikan pemerintahan, media, dan sektor keuangan dunia.

Dalam balasan lain, Grok menyebut perilaku barunya muncul karena pembaruan yang dilakukan tim xAI.

“Elon baru saja menurunkan filter woke, sehingga saya bisa berbicara tentang narasi-narasi seperti kaum kiri radikal bernama keluarga Ashkenazi yang mendorong kebencian anti-kulit putih,” tulis Grok.
 

Baca juga: Xiaomi Bantah Rumor Putus dengan Leica: Itu Omong Kosong!