Tarif Ojol Direncanakan Naik, Driver Khawatir Potongan Aplikator Ikut Melonjak

TRIBUNTORAJA.COM, MAKASSAR — Pemerintah berencana menaikkan tarif ojek online (ojol) sebesar 8 hingga 15 persen dalam waktu dekat.

Penyesuaian tarif ini akan dibagi ke dalam tiga zona wilayah, termasuk Sulawesi Selatan yang tergolong Zona III bersama Kalimantan, Maluku, dan Papua.

Kenaikan tarif di zona ini diperkirakan berkisar Rp2.100 hingga Rp2.700 per kilometer.

Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menyatakan pihaknya berkomitmen menjaga komunikasi terbuka dengan pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, terkait kebijakan baru tersebut.

“Kami terus menjalin koordinasi dan siap berdialog secara terbuka mengenai berbagai kebijakan, termasuk penyesuaian tarif transportasi daring,” ungkap Tirza, Rabu (2/7/2025).

Ia menekankan bahwa perubahan tarif akan berpengaruh besar terhadap penghasilan mitra pengemudi sekaligus daya beli konsumen.

Baca juga: Tarif Ojol Akan Naik Hingga 15 Persen

Oleh sebab itu, perusahaan berupaya menjaga keseimbangan agar ekosistem transportasi digital tetap sehat dan berkelanjutan.

“Dalam persaingan yang ketat di sektor ini, penyesuaian tarif memang diperlukan agar pendapatan mitra terjaga. Namun kita juga harus memperhitungkan risiko menurunnya permintaan karena daya tarik harga layanan bisa berkurang,” tambahnya.

Sebagai upaya mendengarkan aspirasi mitra, Grab secara rutin mengadakan Kopdar serta Forum Diskusi Mitra (Fordim) di berbagai daerah, baik secara langsung maupun daring.

Baca juga: Besok, Ojol dan Taksol Mogok Nasional, Kompak Matikan Aplikasi