Jokowi Batal Maju, Kaesang Daftar Caketum PSI

Kaesang menegaskan bahwa dirinya telah berkomunikasi langsung dengan ayahnya, Jokowi, sebelum memutuskan

Editor: Imam Wahyudi
IST
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya yang juga merupakan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep. 

TRIBUNTORAJA.COM - Kaesang Pangarep resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sabtu (21/6/2025). 

Ia diterima langsung oleh panitia pendaftaran di kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta.

Kaesang tiba sekitar pukul 16.15 WIB dan disambut ratusan pendukung yang meneriakkan yel-yel dukungan. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan 'Kaesang Calon Ketua Umum PSI.'

Langkah ini menandai dimulainya proses regenerasi di PSI sekaligus mempertegas posisi Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), yang menolak terlibat dalam perebutan kursi tertinggi partai tersebut.

Dalam keterangannya, Kaesang menegaskan bahwa dirinya telah berkomunikasi langsung dengan ayahnya, Jokowi, sebelum memutuskan untuk mendaftar. 

Hasil pembicaraan itu memastikan bahwa Jokowi tidak akan ikut dalam bursa pencalonan Ketua Umum PSI.

“Sudah kami obrolkan sejak seminggu terakhir. Tidak mungkin juga ayah dan anak bersaing dalam satu partai,” kata Kaesang di kantor DPP PSI, Jakarta.

Dalam proses pendaftarannya, Kaesang menyertakan persyaratan administratif berupa 10 surat pernyataan dukungan dari DPW PSI dan 75 surat dukungan dari DPD PSI.

Dokumen persyaratan diserahkan Kaesang dalam sebuah amplop cokelat, menandai keseriusannya dalam proses pencalonan.

Siap Rebut Kursi di Senayan

Kaesang menyatakan optimismenya membawa PSI masuk ke parlemen pada Pemilu 2029. 

Ia juga menyebut partainya siap menyambut kehadiran tokoh-tokoh besar yang ingin bergabung, meski enggan menyebut nama.

“Insya Allah, teman-teman yang sudah setia di PSI, pada 2029 kita masuk Senayan. Kita juga akan memperbanyak kepala daerah dari kader PSI,” ujarnya.

Meskipun PSI masih menjadi partai non-parlemen pasca Pemilu 2024, kehadiran Kaesang sebagai figur muda yang populis dinilai dapat menjadi energi baru.

Pencalonannya dianggap bukan hanya soal regenerasi internal, tetapi juga sebagai bagian dari strategi jangka panjang menghadapi Pemilu 2029.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved