Anak dan Adiknya Berjodoh, IAS-Adnan Berebut Ketua Golkar Sulsel, Tapi Butuh Diskresi

Menurut Armin, syarat dukungan minimal 30 persen suara atau sekitar 9 dari total 30 suara, bukan satu-satunya yang harus dipenuhi. 

Editor: Imam Wahyudi
ist
Adnan Purichta Ichsan (kiri) dan lham Arief Sirajuddin 

TRIBUNTORAJA.COM - Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel), Armin Mustamin Toputiri, mengingatkan bahwa calon Ketua Golkar Sulsel wajib memenuhi sejumlah persyaratan, salah satunya adalah menjadi pengurus aktif selama lima tahun berturut-turut.

Hal ini disampaikan Armin dalam acara Ngobrol Politik (Ngopi) di studio Tribun Timur, Makassar, Selasa (10/6/2025).

Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulsel untuk memilih ketua periode 2025-2030 renacananya digelar pada Agustus 2025.

Menurut Armin, syarat dukungan minimal 30 persen suara atau sekitar 9 dari total 30 suara, bukan satu-satunya yang harus dipenuhi. 

Para calon juga harus lolos verifikasi berdasarkan petunjuk pelaksanaan (juklak) partai.

“Syarat dukungan itu ada sebelas. Termasuk juga pengalaman lima tahun berturut-turut sebagai pengurus Golkar, serta penilaian atas prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela (PDLT),” ujar Armin.

Ia menegaskan, jika tidak memenuhi semua syarat, calon ketua bisa gugur, meskipun sudah mendapatkan cukup dukungan suara.

Karena itu, beberapa kandidat yang belum memenuhi syarat wajib pengurus lima tahun membutuhkan diskresi atau persetujuan khusus dari Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Dua nama yang disebut membutuhkan diskresi adalah Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan Adnan Purichta Ichsan.

Ilham diketahui pernah keluar dari Partai Golkar dan memimpin Partai Demokrat Sulsel.

Ia baru kembali bergabung ke Golkar pada Mei 2022, dalam acara halalbihalal kader dan relawan Airlangga Hartarto di Hotel Four Points Makassar.

Karena itu, masa kepengurusannya belum genap lima tahun.

Sementara itu, Adnan Purichta Ichsan memang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Golkar dan pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Golkar Gowa di era Nurdin Halid.

Namun, belakangan ia tidak lagi aktif di partai.

IAS dan Adnan sendiri akan menjadi keluarga.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved