Dokter Konsulen Aniaya Mahasiswa Calon Dokter Spesialis di Palembang, Ini Fakta-faktanya

Peristiwa terjadi di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSMH pada Minggu (20/4/2025) dan telah dikonfirmasi oleh Direktur Utama RSMH, Siti Khalimah.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tribun Palembang/IST
JUMPA PERS - Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, dr. Siti Khalimah Sp.KJ MARS (tengah kanan) didampingi ⁠Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian RSMH, dr Triana Puspita Dewi, Kepala Satuan Pengawas Internal RSMH, Wijaya S.Pd dan ⁠Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Prof Dr dr Irfanuddin saat menjelaskan tentang update kasus kekerasan yang dilakukan oknum dokter konsulen, Rabu (23/4/2025). Dokter Ys oknum Konsulen yang melakukan kekerasan dinonaktifkan. 

TRIBUNTORAJA.COM, PALEMBANG – Seorang dokter konsulen berinisial YS di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang diduga melakukan kekerasan fisik terhadap peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sriwijaya (Unsri), berinisial S.

Peristiwa terjadi di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSMH pada Minggu (20/4/2025) dan telah dikonfirmasi oleh Direktur Utama RSMH, Siti Khalimah.

"Konsulen tersebut melakukan kekerasan fisik kepada PPDS di ruang ICU," ujar Khalimah dalam konferensi pers pada Rabu (24/4/2025).

Berikut sejumlah fakta yang terungkap terkait kasus dugaan kekerasan ini.

 

 

1. Alasan YS Melakukan Kekerasan

Siti Khalimah menjelaskan, kekerasan tersebut dipicu oleh ketidakpuasan YS terhadap kinerja S.

"Ini terjadi karena beliau marah, kurang puas dengan apa yang dikerjakan oleh PPDS," ungkapnya, dikutip dari kanal YouTube Tribunnews.

Peristiwa pemukulan tersebut terekam oleh kamera CCTV yang terpasang di ruang ICU.

 

Baca juga: Menteri Kesehatan Bakal Wajibkan Tes Psikologi Tiap 6 Bulan untuk Dokter Residen

 

2. YS Resmi Dinonaktifkan

Pihak RSMH mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan YS dari seluruh kegiatan pelayanan dan pendidikan di rumah sakit.

"Dokter YS kami nonaktifkan dari kegiatan pelayanan dan pendidikan di rumah sakit Muhammad Hoesin terhitung dari 22 April 2025," ujar Siti.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved