Seperti Apa Puasa 40 Hari yang Dilakukan Umat Katolik Pada Masa Pra Paskah

Bangkitnya Yesus Kristus dari kematian diyakini menandai kemenangan atas maut dan dosa. 

Editor: Imam Wahyudi
Tribun Toraja/Freedy Samuel Tuerah
PASKAH 2025 - Di Toraja Utara, perayaan Paskah 2025 diwarnai dengan pelaksanaan Pawai Obor yang meriah dan penuh makna, Minggu (20/4/2025) subuh. Ratusan hingga ribuan umat dari berbagai denominasi gereja, mulai dari anak-anak Sekolah Minggu, remaja, pemuda, hingga orang tua, tampak memadati jalan-jalan protokol Kota Rantepao. Pawai berlangsung dari masing-masing gereja menuju titik akhir di Tugu Kandean Dulang, Kota Rantepao, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNTORAJA.COM - Tepat hari ini Minggu (20/4), umat katolik melakukan ibadah minggu paskah.

Paskah dikenal sebagai peringatan atas kebangkitan Yesus Kristus pada hari ketiga setelah kematiannya melalui penyaliban. 

Peringatan dirayakan sebagai hari penuh kebahagiaan dan sukacita.

Bangkitnya Yesus Kristus dari kematian diyakini menandai kemenangan atas maut dan dosa. 

Orang-orang Katolik pun percaya bahwa dosa-dosa manusia dibayar dengan kematiannya di kayu salib

Umat Katolik menjalani ibadah Minggu paskah pada hari ini Minggu (20/4/2025).

Rangkaian prapaskah sudah dijalani selama 40 hari.

Diantaranya ada puasa yang dimulai pada Rabu Abu hingga berakhir di Kamis Putih pada Kamis (16/4).

Selama 40 hari, umat katolik menjalani ibadah puasa.

"Pra paskah itu kita mengenang kristus, kita berpuasa, jadi orang katolik juga berpuasa," kata Sekretaris Pastor Gereja Katedral Pele Colin.

"Cuma 40 hari berpuasa, tapi hari minggu itu tidak dihitung. Karena hari minggu itu hari tuhan," lanjutnya.

Umumnya, masyarakat mengenal puasa layaknya umat muslim dengan menahan haus dan lapar.

Namun bagi umat katolik, puasa yang dijalani cukup berbeda.

"Puasa kami itu berbeda, menekankan ke mengurangi makanan. Jadi orang berpuasa mengurangi. Biasanya makan 3 kali, kurangi menjadi satu kali. Dua kalinya itu memberi makan orang," jelasnya.

Dijelaskan dalam masa berpuasa, maka umat katolik akan mengurangi jumlah makan.

Bila umumnya makan 3 waktu dalam sehari, selama masa puasa waktu makan dikurangi.

Bisa saja menjadi satu kali makan dalam sehari, sementara dua waktu lainnya wajib memberikan sedekah makanan ke orang lainnya.

Ketentuan itu yang dijalani dalam puasa pra paskah umat katolik.(faqih)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved