Pemberlakuan Tarif Impor AS Berdampak pada Komoditas dari Sulsel, Termasuk Kopi Toraja

Dengan kebijakan ini, nilai impor AS dari Indonesia lebih besar dibanding nilai ekspor AS ke Indonesia.

Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Apriani
KOPI - Tanaman kopi yang tumbuh di Toraja saat diabadikan. Sejumlah komoditas dari Sulsel terdampak tarif impor dari AS, termasuk biji kopi. 

TRIBUNTORAJA.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan tarif impor baru untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Tarif atau pajak impor dari Indonesia yang baru ini naik tiga kali lipat dari sebelumnya. 

Diketahui, Indonesia masuk dalam 57 negara yang dianggap AS sebagai “The worst offenders”. 

Trump menetapkan tarif impor terbaru terhadap produk-produk yang mereka impor dari Indonesia sebesar 32 persen. 

Tarif baru ini pun terdampak pada komiditas dari Sulsel, termasuk dari Toraja.

Ada sejumlah komoditas dari Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diekspor ke Amerika Serikat.

Dalam data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel, ada 10 komoditas ekspor Sulsel ke Amerika Serikat.

Tahun 2024 lalu, Sulsel mengekspor 271,16 ton kacang mete dengan nilai US$ 1,3 juta.

Kacang mete jadi komoditas ekspor dengan volume tertinggi.

Kemudian ada daging kepiting 89,13 ton dengan nilai US$ 2,3 juta.

Selanjutnya komoditas ikan olahan 205,25 ton dengan nilai US$ 1,6 juta.

Lalu gurita sebesar 179,35 ton seharga US$ 1,02 juta.

Udang segar beku seberat 64,56 ton dengan nilai US$ 630.000.

Ada pula agar-agar 20,00 ton seharga US$ 234.166, carragenan seberat 58,14 ton seharga US$ 648.332.

Berikutnya ikan segar seberat 37,85 ton seharga US$ 243.432, cumi-cumi 3,69 ton diharga US$ 20.344, serta ada biji kopi yang besaran totalnya belum tercantum.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved