Takaran MinyaKita 'Disunat' dan Dijual Mahal Melebihi HET, Pedagang di Maros Mengeluh
Selain masalah takaran, Sidiq juga mengeluhkan harga MinyaKita yang lebih tinggi dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, MAROS – Sejumlah pedagang di Pasar Tramo, Maros mengeluhkan MinyaKita yang diduga tidak sesuai dengan takaran yang tertera pada kemasan.
Salah satu pedagang, Muhammad Sidiq, mengungkapkan bahwa banyak pelanggan yang mengukur ulang volume minyak setelah sampai di rumah dan menemukan perbedaan yang cukup besar.
"Banyak yang mengeluh, ada yang membeli MinyaKita ukuran satu liter, tapi setelah dicek isinya hanya 750 ml. Bahkan, kemasan lima liter dalam jirigen hanya berisi sekitar empat liter," ujarnya, Senin (10/3/2025).
Menurut Sidiq, para pembeli sering menyampaikan keluhan langsung kepadanya.
Namun, sebagai pedagang, ia mengaku hanya menjual barang yang diperoleh dari supplier tanpa mengetahui adanya pengurangan takaran.
"Pembeli mengeluh ke saya soal takaran yang kurang, tapi kami tidak tahu apa-apa karena hanya mengambil barang dari supplier," jelasnya.
Baca juga: Heboh Takaran MinyaKita Disunat, Pengamat: Bahan Baku Mahal, Produsen Terancam Rugi
Dinas Kopuridag Lakukan Pengukuran Ulang
Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Kopuridag) Maros telah turun langsung ke pasar untuk melakukan tera atau pengukuran ulang terhadap MinyaKita yang beredar.
Namun, hingga saat ini belum ada perubahan yang signifikan.
"Mereka sudah melakukan tera minggu lalu, tapi tetap saja tidak ada perubahan," ungkap Sidiq.
Baca juga: Mentan Amran Sulaiman Temukan Takaran MinyaKita Tidak Sesuai saat Sidak di Jakarta Selatan
Harga MinyaKita Melebihi HET
Selain masalah takaran, Sidiq juga mengeluhkan harga MinyaKita yang lebih tinggi dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Ia menyebutkan, harga minyak satu liter mencapai Rp18 ribu, sedangkan ukuran dua liter dijual Rp37-38 ribu. Sementara untuk ukuran lima liter, harganya mencapai Rp85 ribu.
"Harganya memang sudah tinggi dari supplier, dan yang paling laris biasanya ukuran lima liter," tambahnya.
Sidiq berharap pihak berwenang segera mengusut persoalan ini karena dinilai merugikan baik pembeli maupun pedagang.
"Kami sering disalahkan oleh pembeli, padahal kami hanya menjual minyak yang didapat dari supplier. Kami berharap masalah ini bisa segera ditindaklanjuti," tutupnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul "Pedagang Pasar Tramo Maros Keluhkan Minyak Kita Tak Sesuai Takaran"
| Tim Sepak Takraw Toraja Utara Borong Empat Emas di Pra Porprov Sulsel 2025 |
|
|---|
| Petinju Toraja Utara Sabet 3 Medali dan 5 Tiket Porprov Sulsel 2026 |
|
|---|
| Jaksa Ungkap Riza Chalid dan Putranya Raup Rp 3 Triliun dari Korupsi Sewa Terminal BBM Pertamina |
|
|---|
| Cegah Murid Keracunan, Guru dan Kepsek di Maros Cicipi Menu MBG Lebih Dulu |
|
|---|
| Harga BBM Pertamina per 1 Oktober 2025, Pertamina Dex dan Dexlite Naik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/MINYAK-KITA-Pedagang-di-Pasar-Tramo-Maros-mendapati-banyaknya-pembeli.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.