74 Lulusan Fakultas Pertanian UKI Toraja Raih IPK 3,0 ke Atas, Dekan: Ini Prestasi Luar Biasa

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Fakultas Pertanian Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja melaksanakan Yudisium dan meluluskan 74 orang untuk tahun Akademik 2024/2025.

Kegiatan yudisium diadakan di Aula Kampus 2 UKI Toraja, Sa'dan, Jl Poros Rantepao-Palopo, Tallunglipu Matalo, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (6/3/2025) pagi. 

Yudisium mahasiswa UKI Toraja dihadiri Dekan Fakultas Pertanian, Wakil Dekan l, Wakil Dekan ll,  Ketua Senat, para dosen, staff Fakultas, serta orangtua mahasiswa. 

Yudisium dibuka oleh Ketua Senat Fakultas Pertanian Universitas Kristen Indonesia Toraja, Ir Ernytha A Galla’ MSi.

Nama-nama mahasiswa yudisium dibacakan Ketua Program Studi Agroteknologi, Sepsriyanti Kannapadang SP MSi.

Peserta Yudisium Fakultas Pertanian maju satu persatu untuk pemasangan salempang dan pemberian Surat Keputusan (SK) oleh Wakil Dekan l, Ir Adewidar Marano Pata'dungan SP MP.

Adewidar berpesan kepada seluruh peserta yudisium agar selalu menjaga nama baik almamater UKI Toraja.

"Tetap sayangi kedua orangtua dan dirimu, kalian harapan dan kepercayaan UKI Toraja agar almamater semakin berkembang menjadi kampus pilihan di Toraja," katanya. 

Wakil Dekan ll, Ir Willy Yavet Tandirerung SHut MHut, menyerahkan nama-nama alumni kepada IKAGRO UKI Toraja.

Pada Yudisium ini, Anggraeni dinobatkan sebagai lulusan terbaik Fakultas Pertanian UKI Toraja.

Mahasiswa Program Studi Agroteknologi ini lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,86.

Ia pun mendapat Piagam Penghargaan ntuk lulusan terbaik yang diserahkan oleh Dekan Fakultas Pertanian UKI Toraja, Prof Dr Ir Yusuf L Limbongan MP.

Prof Yusuf dalam sambutannya mengungkapkan harapannya bahwa semua yang Yudisium sebanyak 74 orang itu dapat menjadi insan-insan berbakti kepada Bangsa dan Negara, khususnya bagi bidang Pertanian. 

"Sesuatu pencapaian hari ini bahwa semua Alumni Indeks Prestasinya melebihi 3,0. Itu prestasi yang luar biasa," katanya.

"Semuanya itu diserahkan kepada masyarakat untuk digunakan dalam pengabdian di masa-masa yang akan datang."