XL Axiata Catat Kinerja Positif di 2024, Laba Bersih Naik 45 Persen
Peningkatan trafik ini didukung oleh basis pelanggan yang berkualitas sebanyak 58,8 juta.
Penulis: Redaksi | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid sepanjang tahun 2024.
Perusahaan melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 6 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 34,40 triliun.
Kenaikan ini turut mendorong pertumbuhan EBITDA sebesar 13 persen YoY menjadi Rp 17,88 triliun, dengan EBITDA margin meningkat menjadi 52 persen.
Adapun Laba bersih perusahaan juga melonjak 45 persen YoY, mencapai Rp 1,85 triliun.
Hingga akhir 2024, XL Axiata berhasil meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU) menjadi Rp 43 ribu, seiring dengan pertumbuhan trafik data sebesar 9 persen YoY yang mencapai 10.547 Petabytes.
Kontribusi pendapatan dari layanan Data dan Digital juga meningkat, mencapai 92 persen dari total pendapatan. Peningkatan trafik ini didukung oleh basis pelanggan yang berkualitas sebanyak 58,8 juta.
Strategi Efisiensi dan Inovasi Digital
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, menyatakan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari strategi efisiensi dan penguatan infrastruktur digital yang diterapkan perusahaan.
“Kami berhasil melalui tahun 2024 yang penuh tantangan dengan kinerja solid, pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan, serta peningkatan EBITDA dan laba bersih yang signifikan. Peningkatan kualitas layanan, infrastruktur jaringan, serta adopsi teknologi yang relevan menjadi kunci keberhasilan kami,” ujar Dian dalam keterangan persnya, Rabu (5/2/2025).
XL Axiata juga melakukan langkah efisiensi dengan menekan pengeluaran untuk penjualan dan pemasaran hingga 15 persen. Selain itu, biaya infrastruktur berhasil dikurangi sebesar 2 persen melalui optimalisasi site profitability dan strategi jaringan yang lebih efisien.
Untuk meningkatkan layanan digital, XL Axiata menggenjot penggunaan aplikasi MyXL dan AxisNet. Hingga akhir 2024, kedua aplikasi tersebut mencatat total pengguna aktif bulanan sebanyak 33,1 juta, meningkat lebih dari 100 persen dalam tiga tahun terakhir. Pendekatan berbasis digital ini memungkinkan XL Axiata untuk lebih memahami kebutuhan pelanggan melalui analisis data yang lebih akurat.
Kondisi Keuangan yang Stabil
Per akhir Desember 2024, XL Axiata mencatatkan posisi keuangan yang stabil dengan utang kotor sebesar Rp 12,5 triliun dan utang bersih Rp 11,1 triliun. Rasio gearing net debt to EBITDA berada pada angka 2,5x, mencerminkan manajemen keuangan yang prudent.
XL Axiata juga tidak memiliki utang berdenominasi valuta asing, sehingga memberikan stabilitas lebih dalam pengelolaan keuangan. Dari total pinjaman, 53 persen memiliki suku bunga tetap, sementara 47 persen menggunakan suku bunga mengambang.
Selain itu, free cash flow (FCF) perusahaan meningkat 20 persen menjadi Rp 10,5 triliun, menegaskan komitmen XL Axiata dalam menjaga likuiditas dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.
Dengan strategi efisiensi, inovasi digital, dan pengelolaan keuangan yang stabil, XL Axiata optimistis dapat terus mempertahankan pertumbuhan positif pada tahun 2025.
Percepatan Layanan FMC
Tahun 2024 telah menjadi tahun yang monumental bagi XL Axiata untuk memperkuat bisnis layanan Fixed Mobile Convergence (FMC), yang ditandai dengan masih tumbuhnya pelanggan layanan XL Satu dan juga masuknya pelanggan layanan fixed broadband (FBB) First Media sebagai salah satu layanan XL Axiata, pasca akuisisi Link Net pada 2022 silam.
Proses pembentukan XL Axiata sebagai ServeCo dan Link Net sebagai FiberCo telah berjalan dengan baik. Dalam langkah strategis ini, XL Axiata telah mengakuisisi sekitar 750 ribu pelanggan residensial Link Net.
Pengambilalihan ini meningkatkan basis jumlah pelanggan FBB Axiata, sehingga saat ini mencapai lebih dari satu juta pelanggan, dan menempatkan XL Axiata sebagai pemain FBB terbesar kedua di Indonesia.
Kolaborasi XL Axiata - Link Net juga menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya mendorong dan memperkuat bisnis layanan FMC ini, termasuk komitmen untuk memperluas cakupan layanan.
Selain itu, XL Axiata bertekad untuk mendorong percepatan penetrasi konvergensi layanan FMC dan meningkatkan kualitas pengalaman bagi pelanggan. Saat ini, XL Axiata telah memperluas cakupan jaringan layanan FMC di 127 kota/kabupaten, dengan total homes passed mencapai lebih dari 6 juta.
XL Axiata kini juga masih mengembangkan produk ke segmen korporasi dan usaha kecil menengah (UKM). Pengembangan layanan ke kedua segmen tersebut juga diselaraskan dengan semakin meningkatnya kebutuhan atas layanan Information and Communication Technology (ICT), Internet of Things (IoT), dan Big Data.
Perluas Infrastruktur Jaringan
XL Axiata memperluas infrastruktur jaringan hingga akhir 2024, XL Axiata telah menambah jumlah base transceiver station (BTS) sebanyak 5.740 unit.
Dengan demikian total BTS saat ini mencapai 165.864 unit, meningkat sebesar 4 persen yoy. Dari total tersebut, hampir 111 ribu di antaranya merupakan BTS 4G.
Sementara itu, proses fiberisasi jaringan telah mencapai 63 persen dari total site BTS yang tersebar di berbagai penjuru tanah air. Fiberisasi adalah langkah modernisasi yang dilakukan dengan menghubungkan BTS melalui jalur fiber, serta melakukan pembaruan perangkat-perangkat BTS.
Ini termasuk penggantian perangkat yang sebelumnya menggunakan microwave menjadi perangkat berbasis fiber.
Inisiatif fiberisasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan data 4G, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan jaringan 5G di masa depan untuk memberikan pengalaman digital yang lebih baik dan lebih cepat.
XL Axiata terus melakukan langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan kualitas jaringan, yang menjadi fondasi utama dalam memberikan pengalaman pelanggan.
Komitmen XL Axiata untuk memperkuat jaringan tercermin dari pengeluaran belanja modal (Capex) sebesar Rp 7,4 triliun.
XL Axiata akan terus melanjutkan inisiatif investasi dalam pengembangan jaringan dengan pendekatan yang cermat, guna memastikan bahwa layanan yang ditawarkan semakin berkualitas dan mampu mendukung pertumbuhan penggunaan jaringan yang terus meningkat.
Merger dengan Smartfren
Perusahaan juga melakukan aksi korporasi merger. XL Axiata dan Smartfren telah mencapai kesepakatan definitif untuk melakukan merger, dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp 104 triliun.
Penggabungan ini akan melahirkan entitas telekomunikasi baru yang disebut XLSmart, yang akan menjadi kekuatan baru di sektor telekomunikasi Indonesia. Kolaborasi ini akan mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas konektivitas digital di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, merger ini diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan estimasi sinergi sebelum pajak sebesar USD 300-400 juta setelah selesainya proses integrasi jaringan strategis serta optimalisasi sumber daya.
Kolaborasi ini akan menempatkan XLSmart sebagai kekuatan transformatif di industri telekomunikasi, yang membuka jalan bagi pertumbuhan dan inovasi berkelanjutan di sektor ini.
Merger ini merupakan langkah strategis yang menggabungkan dua entitas yang saling melengkapi, dengan tujuan untuk memberikan layanan terbaik di pasar telekomunikasi Indonesia.
Dengan bergabungnya XLSmart, akan memiliki skala yang lebih besar, kekuatan finansial yang solid, dan keahlian yang mendalam.
Hal ini akan memungkinkan untuk mendorong investasi dalam infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi pelanggan. Kolaborasi ini akan menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif, memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat.
(*)
Pelanggan XL Axiata Bertambah 1,2 Juta di Kuartal Pertama 2025 |
![]() |
---|
Resmi Berdiri, XLSMART Fokus Pengembangan di Sulawesi dan Kalimantan |
![]() |
---|
Produksi Nikel 71.311 Metrik Ton di Tahun 2024, PT Vale Catat Laba Bersih 57,8 Juta Dolar AS |
![]() |
---|
Trafik Data XL Axiata Naik 19 Persen Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 |
![]() |
---|
XL Axiata dan Smartfren Merger Bernilai Rp 104 Triliun, Hasilkan XLSmart |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.