Prestasi Timnas Bagus, DPR RI Minta PSSI Jelaskan Alasan Sebenarnya Pemecatan Shin Tae-yong
Namun, perpanjangan kontrak tersebut belum genap satu tahun, pelatih asal Korea Selatan tersebut justru dipecat PSSI.
TRIBUNTORAJA.COM - Shin Tae-yong mulai melatih Timnas Indonesia pada 28 Desember 2019.
Di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong, skuad Garuda sukses menorehkan sejumlah prestasi mentereng.
Antara lain, runner up Piala AFF 2020, Medali Perunggu SEA Games 2021, Runner-up Piala AFF U-23 2023, Fase Grup Piala Asia U-20 2023, Babak 16 Besar Piala Asia 2023, Peringkat Keempat Piala Asia U-23 2024, Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan Lolos Piala Asia 2027.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut juga sukses memperbaiki ranking FIFA Timnas Indoneisa.
Saat Shin Tae-yong baru bergabung, ranking FIFA Indoensia ada di urutan ke-173 dan sekarang berada di peringkat ke-127.
Shin Tae-yong sendiri sebelumnya mendapatkan perpanjangan kontrak hingga 2027 karena beberapa prestasi yang dinilai membanggakan.
Namun, perpanjangan kontrak tersebut belum genap satu tahun, pelatih asal Korea Selatan tersebut justru dipecat PSSI.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, meminta PSSI untuk memberikan penjelasan terbuka kepada publik terkait pemecatan Shin Tae Yong.
Hetifah menyebut, sebagai mitra pemerintah di bidang olahraga, Komisi X meminta keputusan besar seperti ini harus didasarkan pada evaluasi yang objektif dan transparan.
"Keputusan ini harus didasarkan pada evaluasi kinerja yang transparan, objektif, dan mempertimbangkan dampaknya terhadap program jangka panjang sepak bola Indonesia," kata Hetifah.
Menurut Hetifah, Shin Tae Yong telah menjadi figur yang cukup diterima masyarakat berkat kontribusinya dalam peningkatan performa beberapa timnas kelompok umur.
Oleh karena itu, keputusan pemecatannya perlu dijelaskan secara gamblang agar tidak menimbulkan polemik berkepanjangan.
"PSSI perlu mempublikasikan hasil evaluasi kinerja Shin Tae Yong secara terbuka kepada masyarakat. Hal ini penting mengingat kiprah pelatih ini telah mendapatkan apresiasi atas peningkatan performa beberapa timnas kelompok umur, meskipun hasil di level tertentu mungkin belum optimal. Transparansi evaluasi dapat menjaga kepercayaan publik terhadap PSSI," ucap Hetifah.
Hetifah juga mengingatkan agar keputusan pergantian pelatih tidak hanya berfokus pada hasil jangka pendek, tetapi tetap memperhatikan kesinambungan program pembinaan sepak bola nasional.
Menurutnya, PSSI harus memastikan filosofi dan arah pembangunan sepak bola tetap konsisten meskipun terjadi pergantian pelatih.
"PSSI perlu memastikan bahwa filosofi dan arah pembangunan sepak bola nasional tetap konsisten meskipun ada pergantian pelatih," tegas Hetifah.
Selain itu, Hetifah menyoroti pentingnya peran pemerintah, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dalam mendukung pengembangan sepak bola nasional. Dia menyarankan evaluasi terhadap pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional (PPSN) agar program pengembangan berjalan lebih efektif.
"Pemerintah, khususnya Kemenpora, juga perlu meningkatkan peran dalam memastikan program pengembangan sepak bola berjalan sesuai dengan rencana strategis olahraga nasional. Kolaborasi antara pemerintah, PSSI, dan stakeholder lainnya sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kemajuan sepak bola Indonesia. Evaluasi atas pelaksanaan Inpres No 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Sepakbola Nasional segera dilakukan, agar perkembangan sepakbola tumbuh lebih massif di berbagai daerah di Indonesia," imbuhnya.(Tribun Network/alf/jid/wly)
Alex Pastoor Unggah Story Instagram, Jadwal Laga Uji Coba Timnas Indonesia Bocor |
![]() |
---|
Timnas Putri Indonesia Dibantai Thailand 0-7, Pelatih: Harusnya Tak Segitu |
![]() |
---|
Belum Dapat Izin FIFA, Larangan Suporter Tamu di Super League 2025/2026 Masih Berlaku |
![]() |
---|
Afrika Selatan Batal Ikut, Ini 4 Negara Peserta Piala Kemerdekaan 2025 |
![]() |
---|
Bek Timnas Indonesia, Elkan Baggot Resmi Masuk Skuad Ipswich Town |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.