BMKG Imbau Masyarakat Tana Toraja Waspada Longsor dan Banjir Imbas Cuaca Ekstrem

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE – Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Toraja mengkonfirmasi adanya peringatan dini tiga harian akan fenomena cuaca yang dapat menyebabkan bencana dari dampak cuaca ekstrem (hidrometeorologi).

Peringatan telah dikeluarkan secara berturut-turut, khususnya untuk Tana Toraja melalui berbagai laman media sosial BMKG Sulsel.

Pada 4-6 Desember 2024, peringatan dini mengingatkan adanya hujan degan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Kemudian pada 5-7 Desember 2024, peringatan dini mengingatkan akan potensi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

“Penyampaian Peringatan dini 3 harian diperuntukkan kepada masyarakat dan stakeholder agar lebih waspada terhadap fenomena cuaca yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi,” ujar Observer/Forecaster BMKG Toraja, Herniella Tiara Utami, saat dikonfirmasi Kamis (5/12/2034).

Berdasarkan monitoring informasi dinamika atmosfer beberapa hari terakhir, terdapat beberapa fenomena cuaca yang dapat meningkatkan potensi terbentuknya awan-awan hujan seperti seperti Madden-Julian Oscillation MJO, belokkan angin dan konvergensi, suhu muka laut.

Baca juga: Hujan Deras Picu Tanah Amblas di Bokin Toraja Utara

“Maka dari itu, kepada masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis seperti hujan lebat hingga sangat lebat, serta angin kencang yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya,” urai Herniella.

“Serta untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada, khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut,” tambahnya.

Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor Akibat La Nina hingga Awal 2025

Kemudian pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan/banjir.

“Selain itu, waspada dengan adanya pohon, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang,” tutup Herniella.

(*)