Pilgub Sulsel 2024

Bentrok Pendukung Cagub Sulsel, Jubir 02: Bukan Bentrok, Kami Diserang Massa 01

Juru Bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR) menanggapi kericuhan yang terjadi

Editor: Imam Wahyudi
ist
Debat kedua Pilgub Sulsel 2024, Minggu (10/11/2023) siang, ricuh. Saat debat akan dimulai, di luar hotel pendukung kedua pasalon saling lempar batu. 

TRIBUNTORAJA.COM - Pendukung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel saling lempar batu di depan Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Makassar, Minggu (10/11/24) siang.

Bentrok terjadi jelang dimulainya debat kedua Pilgub Sulsel 2024.

Pilgub Sulsel diikuti dua pasangan calon. Yaitu paslon nomor urut 1, Danny Pomanto-Azhar Arsyad melawan paslon nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi.

Tim pasangan Calon Gubernur dan wakil gubernur Sulsel nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) menegaskan insiden kericuhan terjadi di luar lokasi debat, Hotel Claro Makassar. 

Hal itu diungkapkan, Juru Bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR) menanggapi kericuhan yang terjadi saat debat kedua Pilgub Sulsel sementara berlangsung di Hotel Claro, Makassar, Minggu (10/11/2024).

MRR menegaskan, penyerangan itu dilakukan oleh massa pendukung paslon nomor urut 01, Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA).

"Itu bukan perkelahian, melainkan penyerangan dilakukan massa paslon DIA," tegas MRR.

Dijelaskan MRR, sejatinya pengamanan untuk masing-masing massa pendukung paslon telah disiapkan dengan baik oleh pihak kepolisian. Dimana untuk paslon 02 berada di Jl A.P Pettarani, sedangkan 01 di Jl Andi Djemma.

"Nah ini massanya DIA dari Jl Andi Djemma itu datang menyerang ke arah massa Andalan Hati yang berada di Jl A.P Pettarani. Makanya ini murni adalah penyerangan," tegas MRR.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Tim Andalan Hati, Anugerah menjelaskan, bahwa kejadiannya begitu tiba-tiba. 

Massa dari pendukung paslon 01 datang dari arah Jl Andi Djemma ke Jl A.P Pettarani yang dipenuhi massa 01.

Menurut Anugerah, kedatang massa 01 seharusnya tidak dibenarkan, karena pihak kepolisian sudah menjalankan skema pengamanan dengan menempatkan dua massa paslon di lokasi berbeda.

"Namun ini, tempat kami yang disiapkan di Jl A.P Pettarani itu didatangi massa 01, mereka bahkan provokasi dengan melempar batu," terang dia.

Menerima serangan tersebut, lanjut Anugerah, terpaksa massa 02 mau tidak mau harus melawan agar tidak berakibat adanya korban dari kubu mereka.

"Yah mau tidak mau kita harus membela diri, sampai mereka berhasil kita pukul mundur kembali ke tempatnya di Jl Andi Djemma," katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved