Hari Ini dalam Sejarah

Anak Jenderal Korban G30S PKI Ungkap PKI Berjaya dan Kondisi Ekonomi Memprihatinkan di Tahun 1965

Sebagai remaja, Nani mengakui bahwa dirinya tidak sepenuhnya memahami situasi politik yang terjadi di Indonesia saat itu.

|
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Kompas.com
Sampul buku karya Nani Sutojo, anak dari Jenderal Sutojo Siswomihardjo. 

Malaysia. Presiden Soekarno sering menggelorakan semangat anti-Malaysia dalam pidatonya dengan ungkapan "Ganyang Malaysia!" dan "Go to Hell with Your Aid!"

Namun, di balik keberhasilan PKI di bidang politik, kondisi ekonomi Indonesia justru sangat buruk.

"Yang saya ingat, situasi ekonomi sebelum Tragedi 1965 sangat memprihatinkan," ungkap Nani.

 

Baca juga: TAP MPRS 33/1967 Resmi Dicabut, Bamsoet: Soekarno Tidak Pernah Berkhianat Dukung PKI

 

Meski ayahnya adalah perwira tinggi militer, keluarganya pun merasakan dampak dari kesulitan ekonomi yang melanda rakyat.

"Kami hanya mendapat beras dengan kualitas yang sangat buruk, dan sering kali harus menukarnya di pasar dengan tambahan biaya," tambahnya.

Nani juga bercerita tentang perjuangannya mengantre minyak tanah bersama sopir ayahnya untuk mendapatkan satu jeriken.

 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pemberontakan G30S PKI dan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober

 

"Sebagian besar rakyat kita saat itu memang hidup dalam kemiskinan, dan kebutuhan dasar sulit untuk dipenuhi," kenangnya.

Meski demikian, rakyat dan mahasiswa tetap diwajibkan untuk ikut pelatihan militer sebagai sukarelawan menghadapi konfrontasi dengan Malaysia.

Banyak istri prajurit juga mengikuti indoktrinasi politik di Wisma Yani, Jalan Taman Suropati, Jakarta.

 

Baca juga: Presiden Jokowi Akan Nyatakan 39 Warga Eksil Akibat Peristiwa G30S PKI 1965 Bukan Pengkhianat Negara

 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved