KKB Papua

Pilot Susi Air Dibebaskan KKB Papua, Sebby Sambom Sebut Egianus Kogoya 'Pengkhianat'

Sebby menyatakan, proses pembebasan pilot tersebut tidak sesuai dengan rencana yang telah diajukan oleh Komnas TPNPB.

|
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tribun Papua
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom. 

TRIBUNTORAJA.COM, PAPUA – Juru Bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, menyatakan kekecewaannya atas pembebasan Pilot Philip Mark Mehrtens oleh Egianus Kogoya, pimpinan TPNPB Komando Daerah Pertahanan Nduga. 

Sebby menyatakan, proses pembebasan pilot tersebut tidak sesuai dengan rencana yang telah diajukan oleh Komnas TPNPB.

"Pada 20 Agustus 2024, Panglima Egianus Kogoya menghubungi saya melalui video call dan meminta agar kami (Komnas TPNPB) segera menyusun proposal untuk pembebasan pilot," kata Sebby dalam keterangan audio yang diterima oleh wartawan, Sabtu (21/9/2024).

 

 

Sebby mengklaim bahwa mereka sudah mengirim proposal tersebut hingga kepada Sekretaris Jenderal PBB untuk mendapatkan fasilitasi.

Menurutnya, Pemerintah Selandia Baru bahkan sudah setuju dengan proposal tersebut dan hanya menunggu tanggapan dari Pemerintah Indonesia.

"Kami sudah membangun komunikasi tingkat tinggi melalui jaringan internasional di Asia, Eropa, Amerika, Australia, dan Selandia Baru," ujarnya.

 

Baca juga: Pilot Susi Air Bebas: Prabowo Pantau, Philip Mehrtens Menangis Terharu

 

Namun, Sebby mengaku terkejut dengan keputusan Egianus Kogoya yang akhirnya membebaskan pilot tersebut tanpa mengikuti arahan dari Komnas TPNPB.

Ia menyebut tindakan Egianus sebagai pengkhianatan terhadap Komnas TPNPB yang telah bekerja keras.

"Ini sangat mengejutkan. Egianus dan kelompoknya telah mengkhianati Komnas TPNPB," tegasnya.

 

Baca juga: Sosok Edison Nggwijangge, Negosiator di Balik Pembebasan Pilot Susi Air

 

Sebby bahkan menyebut Egianus dan kelompoknya pengecut karena telah menyerahkan pilot kepada TNI-Polri, yang menurutnya adalah musuh.

Ia juga mencurigai bahwa pembebasan tersebut dilakukan melalui negosiasi oleh keluarga Egianus yang mungkin menerima suap dari Pemerintah Indonesia.

"Kami menduga bahwa mereka mungkin telah menerima uang suap dari Indonesia," tambahnya.

 

Baca juga: Kisah Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mehrtens, Pendekatan Kemanusiaan Luluhkan Pimpinan KKB Papua

 

Sementara itu, Brigjen Pol Faizal Ramadhani dalam konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiyau, Sabtu, menjelaskan bahwa pembebasan pilot dilakukan melalui pendekatan persuasif dengan bantuan tokoh masyarakat dan pemberian bahan makanan.

"Tidak ada tebusan yang diberikan kepada penyandera," tegas Faizal.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved