Kunjungan Paus Fransiskus

600 Ribu Orang Hadiri Misa Paus Fransiskus di Timor Leste

Lokasi misa ini juga memiliki nilai sejarah, karena berada di tempat yang sama di mana St. Yohanes Paulus II berdoa pada tahun 1989, saat Timor...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
AP Photo
Umat ​​Katolik berkumpul di Esplanade Tasitolu selama lawatan apostolik Paus Fransiskus ke Asia, di Dili, Timor Leste, Selasa, 10 September 2024. 

TRIBUNTORAJA.COM, TASITOLU - Sekitar 600.000 orang, hampir setengah dari populasi Timor Leste, berkumpul di sebuah taman tepi pantai pada Selasa (10/9/2024) untuk mengikuti misa terakhir yang dipimpin oleh Paus Fransiskus.

Negara kecil di Asia Tenggara ini memiliki tradisi Katolik yang sangat kuat, dan kedatangan Paus menjadi momen bersejarah yang dinantikan oleh masyarakat.

Dengan jumlah massa yang diperkirakan mencapai 600.000 orang, misa tersebut menjadi salah satu yang terbesar, dilihat dari proporsi penduduk yang hadir.

 

 

Bagi negara yang mayoritas penduduknya, sekitar 97 persen, beragama Katolik, kunjungan ini menjadi momen yang sangat penting, terutama karena ini adalah pertama kalinya Paus mengunjungi Timor Leste sejak merdeka pada 2002.

Lokasi misa ini juga memiliki nilai sejarah, karena berada di tempat yang sama di mana St. Yohanes Paulus II berdoa pada tahun 1989, saat Timor Leste masih menjadi bagian dari Indonesia.

Meskipun jumlah massa yang hadir sulit diverifikasi secara independen, misa Paus selalu menarik banyak orang, baik di taman maupun lapangan terbuka.

 

Baca juga: Paus Fransiskus Sewa Pesawat Garuda Indonesia Menuju Papua Nugini

 

Ini adalah salah satu dari banyak misa besar yang pernah dipimpin oleh Paus di berbagai negara.

Berikut adalah beberapa contoh misa besar yang pernah digelar Paus Fransiskus.

 

Baca juga: Sosok John OS Bari, Bacakan Doa Umat dalam Bahasa Toraja Dalam Misa Dipimpin Paus Fransiskus

 

Filipina: Rekor Dunia di Manila

Pada 2015, misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Manila, Filipina, mencatat rekor dunia dengan kehadiran sekitar 6 juta orang di Taman Rizal dan sekitarnya.

Ribuan umat Katolik hadir dengan jas hujan berwarna-warni untuk mengikuti misa meskipun cuaca tidak mendukung.

Paus memberikan pesan penting untuk melindungi anak-anak dari dosa dan kejahatan, agar mereka bisa menjadi misionaris iman.

Angka ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dicetak pada misa Paus Yohanes Paulus II di tempat yang sama pada 1995, yang dihadiri sekitar 5 juta orang.

 

Baca juga: Kembali Pakai Mobil Rakyat, Paus Fransiskus Naik Toyota Raize di Papua Nugini

 

Brasil: Lautan Manusia di Pantai Copacabana

Pada 2013, Paus Fransiskus memimpin perayaan Hari Kaum Muda Sedunia di Pantai Copacabana, Rio de Janeiro, Brasil.

Menurut Vatikan dan otoritas setempat, acara ini dihadiri oleh sekitar 3,7 juta orang. Namun, para ahli statistik memperkirakan jumlah sebenarnya berkisar antara 1,2 hingga 1,5 juta orang.

Meskipun demikian, antusiasme umat Katolik di pantai tersebut tetap terlihat jelas melalui berbagai foto dan video yang memperlihatkan ribuan orang berkumpul dekat altar besar di pantai.

 

Baca juga: Menag Yaqut Ikut Mengantar Paus Fransiskus yang Berangkat Meninggalkan Indonesia Hari Ini

 

Polandia: Misa Bersejarah di Kampung Halaman Paus Yohanes Paulus II

Kunjungan pertama Paus Yohanes Paulus II ke Krakow, Polandia, pada tahun 1979, menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah Gereja Katolik.

Hampir 2 juta orang hadir dalam misa yang digelar di kampung halamannya, meskipun Polandia saat itu berada di bawah rezim Komunis.

Kunjungan ini juga dianggap sebagai pemicu penting runtuhnya komunisme di Eropa Timur.

Lebih dari dua dekade kemudian, pada 2002, Paus Yohanes Paulus II kembali menggelar misa di Krakow yang dihadiri sekitar 2,5 juta orang.

 

Baca juga: Kisah Agnes Simbolon Diberhentikan Kerja Karena Hadiri Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK

 

Kongo: Seruan untuk Perdamaian

Pada 2023, Paus Fransiskus memimpin misa di Kinshasa, ibu kota Kongo, yang dihadiri sekitar 1 juta umat Katolik.

Dalam pesannya, Paus menyerukan perdamaian dan memaafkan pihak-pihak yang melakukan kekerasan di negara tersebut.

Dengan setengah dari total 105 juta penduduk Kongo adalah Katolik, misa ini menjadi momen penting dalam menghadapi konflik dan kekerasan yang melanda negara tersebut.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved