Pendiri Telegram, Pavel Durov Ditangkap di Bandara Prancis

Kedutaan Besar Rusia di Prancis menyampaikan kepada kantor berita negara Rusia, TASS, bahwa mereka belum dihubungi oleh tim Durov setelah laporan...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Chief Executive Officer (CEO) Telegram Pavel Durov memberi keterangan usai pertemuan dengan Menkominfo di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Senin (1/8/2017) silam. 

TRIBUNTORAJA.COM - Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov, ditahan oleh pihak berwenang di Bandara Bourget, yang terletak di luar kota Paris, Prancis, pada Sabtu (24/8/2024) malam.

Menurut laporan dari Reuters, yang mengutip sumber dari TF1 TV dan BFM TV, Durov ditangkap saat bepergian menggunakan jet pribadinya.

Berdasarkan informasi di situs TF1, surat perintah penangkapan Durov merupakan bagian awal dari penyelidikan oleh polisi.

 

 

Kedua sumber, TF1 dan BFM, melaporkan bahwa penyelidikan tersebut berkaitan dengan kurangnya moderator di Telegram.

Polisi khawatir bahwa kekurangan ini memungkinkan aktivitas kriminal terus berlangsung tanpa pengawasan di aplikasi tersebut.

Saat berita ini diturunkan, Telegram belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari Reuters.

 

Baca juga: Dirjen WHO Pastikan Virus Cacar Monyet Alias Mpox Dapat Dihentikan

 

Begitu pula, Kementerian Dalam Negeri Prancis dan kepolisian Prancis tidak memberikan komentar resmi terkait penangkapan ini.

Telegram, yang memiliki pengaruh besar di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet, dikenal sebagai salah satu platform media sosial utama, bersanding dengan Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat.

Perusahaan ini menargetkan untuk mencapai satu miliar pengguna pada tahun depan.

 

Baca juga: Laos Tangkap 771 Tersangka Jaringan Penipuan Siber, Termasuk Warga Indonesia

 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved