Musim Haji 2024

Jamaah Haji Indonesia Tidur Berdesakan di Tenda, Kondisinya Mirip Barak Pengungsian

Sebagian jemaah haji yang tidak kebagian tempat, terpaksa tidur bergelimpangan di lorong luar tenda, beralaskan apa saja yang penting bisa

Editor: Imam Wahyudi
Kompas.com
Kondisi salah satu tenda jemaah haji Indonesia di Mina yang sempit dan penuh sesak akibat diisi oleh jumlah jemaah yang melebihi kapasitas tenda.(DOK. Humas DPR RI) 

TRIBUNTORAJA.COM - Tim Pengawas Haji DPR RI meninjau lokasi tenda jemaah Haji di Mina, yang kondisinya memprihatinkan.

Tenda-tenda yang disediakan pemerintah Arab Saudi kurang luas tidak sesuai dengan jumlah jemaah yang mestinya ditampung.

Akibatnya, jemaah di dalam tenda berdesak-desakan, ada yang tidur sambil duduk berhimpitan ada yang terlelap sambil menekuk badan.

Sebagian jemaah haji yang tidak kebagian tempat, terpaksa tidur bergelimpangan di lorong luar tenda, beralaskan apa saja yang penting bisa istirahat melepas lelah.

Suasana di Mina mirip barak pengungsian membuat jamaah tidak nyaman.

Anggota Timwas Haji DPR Wisnu Wijaya Adiputra, menyaksikan langsung bagaimana sepanjang lorong dipenuhi jemaah haji yang tidur dengan alas seadanya berjejer di tepi luar tenda karena di dalam tenda sudah tak ada lagi ruang kosong.

"Kami menyesalkan buruknya pelayanan jemaah di Mina ini. Akibat tenda di bawah kapasitas, terpaksa sebagian jemaah berbaur antara jemaah laki-laki dan perempuan tanpa pembatas. Tidur di luar tenda juga sangat tidak baik untuk kesehatan jemaah haji, lebih-lebih buat jemaah kita yang lanjut usia. Kemenag harus lakukan evaluasi besar-besaran untuk memperbaiki persoalan ini,” kata Wisnu, dalam keterangannya Rabu (19/6/24).

Menurut legislator Fraksi PKS itu, Timwas Haji DPR menemukan persoalan tenda di bawah kapasitas tidak hanya menimpa jemaah haji reguler tapi juga jemaah haji plus, bahkan lebih parah.

Di Maktab 111 tempat jemaah haji plus bermukim, kata dia, tenda jemaah haji plus berkapasitas 80 orang terpaksa ditempati 1.200 orang.

Timwas Haji DPR juga mendapati adanya jemaah yang diusir dari tenda akibat penempatan tenda jemaah haji Indonesia yang tidak sesuai dengan maktab yang telah ditentukan.

Mereka terpaksa meninggalkan tenda karena hak-haknya tidak bisa terpenuhi karena salah tempat.

“Semestinya tidak akan terjadi kalau Kemenag bisa mengantisipasi sejak awal,” ucapnya.

Selain masalah tenda yang tidak memadai, Timwas Haji DPR juga menyoroti fasilitas toilet yang kotor. Jumlah toilet yang terbatas membuat jemaah harus antre panjang berjam-jam untuk buang hajat.

“Bahkan ada yang pingsan karena lama menunggu,” ucap anggota Komisi VIII DPR RI itu.

Secara khusus, imbuh dia, Timwas Haji DPR mengkritisi jumlah toilet di Mina yang kurang dan tidak ramah lansia, seperti kasus di Arafah. Dari 10 toilet yang ada ternyata hanya ada satu toilet duduk.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved