Waspada Potensi Kekeringan Mulai Juni hingga November di Wilayah Ini

Dwikorita mengungkapkan bahwa potensi kekeringan ini terkait dengan periode tanpa hujan yang diprediksi terjadi di berbagai wilayah.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
ist
Ilustrasi. 

TRIBUNTORAJA.COM - Beberapa wilayah di Indonesia diperkirakan akan mengalami kekeringan dari Juni hingga November 2024, seperti yang disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers daring pada Selasa (28/5/2024).

Dwikorita mengungkapkan bahwa potensi kekeringan ini terkait dengan periode tanpa hujan yang diprediksi terjadi di berbagai wilayah.

Sebagian besar wilayah akan mengalami hari tanpa hujan yang sangat pendek, yaitu 1 hingga 5 hari. Namun, wilayah-wilayah seperti Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Sulawesi Selatan diprediksi akan mengalami hari tanpa hujan yang sangat panjang, yaitu 31 hingga 60 hari. Kondisi terpanjang terjadi di Kebun Benih Kalinyamatan, Jawa Tengah, yang diperkirakan mencapai 41 hari tanpa hujan.

 

 

“Analisis curah hujan dan analisis sifat hujan untuk tiga dasarian terakhir menunjukkan bahwa kondisi kering mulai memasuki wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan khatulistiwa,” ujar Dwikorita, dikutip dari Kompas.com.

Kondisi ini sejalan dengan fenomena El Nino, yang meskipun tidak separah tahun-tahun sebelumnya, tetap berdampak signifikan terhadap penurunan curah hujan di Indonesia. El Nino, fenomena pemanasan suhu muka laut di Samudra Pasifik, memengaruhi pola curah hujan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Menurut monitoring BMKG, pada Mei 2024, El Nino berada dalam kondisi netral dengan indeks +0,218. “El Nino-Southern Oscillation atau ENSO saat ini diprediksi tetap netral hingga dasarian kedua Mei 2024,” jelas Dwikorita.

 

Baca juga: Daerah di Indonesia yang Berpotensi Kekeringan di 2024 Menurut BMKG

 

BMKG memprediksi El Nino akan berlangsung dari Mei hingga Juli 2024, kemudian digantikan oleh La Nina pada Juli hingga September 2024. Namun, La Nina diprediksi tidak akan berdampak signifikan terhadap musim kemarau tahun ini.

Lebih lanjut, Dwikorita menyatakan bahwa prediksi curah hujan hingga September 2024 menunjukkan kondisi kekeringan yang dominan. Daerah-daerah dengan curah hujan bulanan sangat rendah, yaitu kurang dari 50 mm per bulan, perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mitigasi dampak kekeringan.

Berikut adalah daftar wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan pada 2024:

1. Juni-Juli 2024 (kategori rendah-menengah):

  • Sebagian Lampung
  • Banten
  • Jakarta
  • Jawa Barat
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sulawesi Selatan bagian selatan
  • Papua bagian selatan.

 

Baca juga: Ratusan Lumba-lumba Air Tawar Sungai Amazon Ditemukan Mati, Diduga Akibat Kekeringan dan Suhu Panas

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved