Kasus Stunting Tana Toraja Tertinggi di Sulsel, DPRD Minta OPD Becus Handle Milyaran DAK

Data yang dihimpun dalam rentan waktu Januari hingga awal November 2023 menunjukkan, tercatat total 2.624 kasus stunting di Tana Toraja.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Apriani Landa
ist
Ketua Komisi II DPRD Tana Toraja, Yuli Saranga, pimpin raker naiknya prevalensi stunting di Tana Toraja tahun 2023, Selasa (7/5/2024) 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Data prevalensi stunting di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), tahun 2023 menjulang tinggi hingga 1,5 persen.

Hasil survei lembaga Survei Kesehatan Indonesia yang dirilis Kementrian Kesehatan, menunjukkan prevalensi stunting di Tana Toraja tahun 2023 berada pada angka 36,9 persen, sementara pada tahun 2022 hanya sebesar 35,4 persen.

Hal tersebut membuat Tana Toraja berada pada urutan pertama dengan kasus stunting tertinggi di Sulsel.

Data yang dihimpun dalam rentan waktu Januari hingga awal November 2023 menunjukkan, tercatat total 2.624 kasus stunting di Tana Toraja.

Diketahui pemerintah pusat telah menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp27 miliar untuk pencegahan dan penanggulangan stunting di Tana Toraja pada 2023.

Besaran dana tersebut yang seiringan dengan meningkatnya angka prevalensi stunting di Tana Toraja menjadi tanda tanya besar.

Menyikapi hal itu, Tribun Toraja berusaha mengkonfirmasi pihak terkait pada Jumat (10/5/2024), namun belum mendapat tanggapan.

Sebelumnya, DPRD Tana Toraja juga telah menggelar rapat kerja (raker) membahas prevalensi stunting yang naik 1,5 persen di Ruang Fraksi Golkar, Kantor DPRD Tana Toraja, Makale, Selasa (7/5/2024).

Raker dipimpin Ketua Komisi II DPRD Tana Toraja, Yuli Saranga, dan dihadiri langsung oleh Wakil Ketua DPRD Tana Toraja, Evivana Rombe Datu.

DPRD mendatangkan langsung Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, dan BPKPD, untuk membahas naiknya prevalensi stunting di Bumi Lakipadada.

Dalam kesempatan ini, DPRD Tana Toraja meminta agar OPD terkait dapat menyajikan data akurat serta valid angka stunting, maupun alokasi jumlah dana pencegahan dan penanggulangannya.

“OPD terkait hendaknya bersinergi dan kolaborasi serius, serta fokus tangani stunting di Tana Toraja prevalansinya diangka 36,9 persen,” ujar Yuli Saranga.

“Apalagi pemerintah pusat sudah alokasikan pagu anggaran pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Tana Toraja fantastis Rp27 miliar,” beber Yuli Saranga.

Penekanan angka stunting di daerah telah menjadi program nasional dan salah satu fokus Presiden Jokowi menuju Indonesia Emas 2045. (*)

Keterangan foto: Ketua Komisi II DPRD Tana Toraja, Yuli Saranga, pimpin raker naiknya prevalensi stunting di Tana Toraja tahun 2023, Selasa (7/5/2024) . IST

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved