Pipa PDAM di Makale Selatan Terdampak Longsor Toraja, Distribusi Air Belum Normal

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tana Toraja menurunkan tim untuk memperbaiki kerusakan pipa induk di mata air Palino, Kelurahan Pasang, Kecamatan Makale Selatan, Rabu (24/4/2024) pagi.

Direktur PDAM Tana Toraja, Frans Mangguali, mengatakan kerusakan pipa induk disebabkan oleh tanah longsor susulan.

Diketahui area sekitar mata air Palino, tepatnya di Desa Randan Batu, Makale Selatan, diterjang longsor pada Minggu (14/4/24) dinihati, yang menelan empat orang korban jiwa.

Kerusakan pipa tersebut kemudian menghambat aliran air bersih ke sejumlah rumah warga pelanggan PDAM, khususnya yang dialiri mata air Palino.

Menurut Frans Mangguali, lokasi perbaikan pipa diguyur hujan dengan kemiringan 65 derajat.

Atas gangguan ini, Frans mengharapkan agar pelanggan PDAM yang terdampak untuk sabar menunggu perbaikan.

“Terima kasih atas dukungan dan supportnya, dan pengertian atas terganggunya pelayanan akibat bencana alam yang datang dengan tiba-tiba,” pungkasnya, Rabu (24/4) siang.

Longsor Toraja

Diberitakan sebelumnya, warga Toraja Raya, meliputi Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulsel, berduka.

Sebanyak 16 warga Kampung Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale dan 4 warga Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja, meninggal tertimbun longsor yang terjadi pada akhir pekan lalu.

Berikut 6 fakta longsor Tana Toraja.

1. Terjadi di 2 Lokasi Pada Waktu Hampir Bersamaan

Longsor di Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan yang merenggut 20 korban jiwa terjadi di dua lokasi dengan selang waktu sekitar 3 jam. 

Longsor pertama terjadi di Kampung Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale pada Sabtu (13/4/24) pukul 23.30 Wita.

Longsor menimbun sebuah rumah yang di dalamnya ada 18 orang.