Longsor Toraja
UPDATE Longsor Tana Toraja: 20 Korban Tewas, 77 Luka, Ratusan Mengungsi, Operasi SAR Ditutup
Kejadian ini menelan korban jiwa sebanyak 20 orang, dengan puluhan lainnya mengalami luka-luka serius.
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Update longsor di Tana Toraja, per Selasa (16/4/2024).
Tragedi tanah longsor yang melanda wilayah Tana Toraja, pada Sabtu (13/4/2024) malam Wita dan Minggu (14/4/2024) menyisakan luka yang mendalam.
Kejadian ini menelan korban jiwa sebanyak 20 orang, dengan puluhan lainnya mengalami luka-luka serius.
Longsor pertama terjadi di Lembang Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Tana Toraja pada Sabtu malam Wita.
Sedangkan kejadian kedua menimpa Dusun Putu', Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Minggu.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Toraja, 16 orang dinyatakan tewas di Palangka, sementara empat lainnya kehilangan nyawa di Lembang Randanbatu.
Satu keluarga malang bahkan kehilangan 10 anggota keluarga mereka dalam satu rumah akibat bencana tersebut.
Selain korban jiwa, 77 orang dilaporkan mengalami luka-luka dan sekitar 143 orang telah mengungsi.
Saat ini, kebutuhan mendesak mereka adalah tenda, makanan instan, beras, dan air bersih.
Upaya pemulihan sedang berlangsung di kedua lokasi tersebut.
Baca juga: Theofilus: Mensos Tri Rismaharini Bakal Kunjungi Korban Longsor Tana Toraja Besok
Namun, para petugas dan relawan juga membutuhkan bantuan dalam bentuk alat berat seperti excavator untuk membantu dalam upaya pemulihan lahan pemukiman dan bangunan tongkonan.
Selain itu, akan diperlukan bantuan jangka panjang untuk membangun kembali rumah-rumah yang rusak akibat longsor ini.
Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat Toraja pulih dari tragedi yang menghantam mereka.

Baca juga: Tim SAR: Operasi Pencarian Korban Longsor di Tana Toraja Ditutup
Mensos Risma Bakal Kunjungi Korban Longsor Toraja
Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Tri Rismaharini, dijadwalkan mengunjungi korban tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Rabu (17/4/2024).
Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, mengatakan kedatangan Menteri Risma akan didampingi langsung oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi, menggunakan helikopter.
Risma rencananya akan mengunjungi keluarga korban tanah longsor yang meninggal dunia dan juga korban yang masih dirawat.
Selain itu, Theofilus mengungkapkan Tri Rismaharini juga akan menyerahkan santunan bagi korban terdampak.
“Besok rencananya naik helikopter bersama Pak Kapolda, dan langsung ke lokasi untuk menyerahkan santunan kepada keluarga korban, baik yang meninggal maupun yang dirawat,” ungkap Theofilus kepada Tribun Toraja di Kantor Daerah, Makale, Selasa (16/4/2024) siang.
Menurut Theofilus, bencana tanah longsor ini merupakan salah satu yang terparah dalam kurun waktu 40 tahun terakhir di Tana Toraja.

Baca juga: 2 Korban Tanah Longsor di Toraja Sudah Ditemukan, Tim SAR Tetap Stand By Tunggu Laporan Warga
Ibu dan Anak, 2 Korban Terakhir Longsor Toraja Ditemukan
Dua korban terakhir musibah tanah longsor di Kelurahan Manggau dan Lembang (Desa) Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja, sudah ditemukan, Senin (15/4/24) sore.
Keduanya adalah Sopia (27) dan putrinya Gea (3).
Penemuan jenazah ibu dan anak ini menambah jumlah korban meninggal dalam peristiwa longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4/24) pukul 23.00 Wita ini menjadi 20 orang.
Dua orang lainnya ditemukan selamat namun dalam kondisi kritis dan sementara dalam perawatan di rumah sakit.
Meski seluruh korban yang dilaporkan tertimbun longsor telah ditemukan, namun tim SAR tidak langsung menutup operasi pencarian.

Mereka masih akan stand by hingga Selasa (16/4/24), mengantisipasi masih adanya laporan warga bahwa masih ada keluarga mereka yang belum ditemukan.
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, mengatakan sesuai prosedur tetap (protap) BPBD, operasi pencarian korban bencana alam adalah 7 hari.
"Protapnya 7 hari sejak peristiwa, sehingga meski semua korban yang dilaporkan hilang sudah ditemukan namun tim tetap menunggu jika ada informasi terbaru dari warga. Apakah ada keluarga mereka yang masih hilang dalam bencana longsor itu," beber Amson, Senin malam.
Putra Toraja ini juga mengatakan bahwa keputusan penghentian operasi akan diputuskan pada Selasa (16/4/2024).
"Besok pasti akan dirapatkan sembari menunggu informasi warga, intinya segala aspek dipertimbangkan," tuturnya.

Baca juga: Dua Korban Hilang Longsor Toraja Ditemukan, Bupati: Ini Musibah Terbesar Dalam 40 Tahun Terakhir
Tim SAR Tutup Pencarian Korban Longsor Tana Toraja
Pencarian korban longsor di Tana Toraja telah tutup.
Operasi ditutup setelah Tim SAR gabungan berhasil menemukan dua korban terakhir yang sebelumnya dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, telah ditemukan Senin (15/4/2024) sore.
Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel, melalui keterangannya diterima di Makassar, mengatakan, dua korban terakhir yang ditemukan yakni Sofia (23) dan Gea (3).
Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Dua korban terakhir itu Gea dan Sofia. Mereka ditemukan berdekatan. Dua korban ini adalah ibu dan anak," ujarnya.
Baca juga: Pendeta Alfred Anggui Pimpin Ibadah Pelepasan Jenazah Korban Longsor di Tana Toraja
Sebelumnya, bencana longsor terjadi di dua titik di Kecamatan Makale Selatan, Sabtu (13/4/2024) sekitar pukul 23.00 Wita.
Longsor terjadi di Kelurahan Manggau dan Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan.
Penemuan jenazah ibu dan anak ini menambah jumlah korban meninggal dalam peristiwa longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4/24) pukul 23.00 Wita ini menjadi 20 orang.
Sementara korban selamat menjalani perawatan medis di RS Sinar Kasih Makale, Tana Toraja.
Korban terbanyak ditemukan di Kelurahan Manggau dengan total 16 orang.

Baca juga: BREAKING NEWS: Ibu dan Anak Korban Hilang Dalam Musibah Longsor di Makale Ditemukan Meninggal
Mereka masih rumpun keluarga.
Sementara di Lembang Randan Batu ditemukan 4 orang meninggal dunia.
Sebelumnya, Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, masih mensiagakan petugasnya sambil menunggu informasi lanjutan.
Apalagi, sesuai prosedur tetap (protap) BPBD, operasi pencarian korban bencana alam adalah 7 hari.
Baca juga: Korban Longsor Toraja yang Belum Ditemukan Berencana Merantau ke Timika
"Protapnya 7 hari sejak peristiwa, sehingga meski semua korban yang dilaporkan hilang sudah ditemukan namun tim tetap menunggu jika ada informasi terbaru dari warga. Apakah ada keluarga mereka yang masih hilang dalam bencana longsor itu," beber Amson, Senin malam.
Putra Toraja ini juga mengatakan bahwa keputusan penghentian operasi akan diputuskan hari ini, Selasa (16/4/2024).
Jika tidak ada laporan dari masyarakat, maka operasi pencarian akan ditutup.
(*)
(Tribun Toraja/Muhammad Rifki/Freedy Samuel/Donny Yosua)
Longsor di Tana Toraja
Longsor di Toraja
Longsor Toraja
Longsor Pango-pango
tanah longsor
longsor
Pango-Pango
Makale
Tana Toraja
Tri Rismaharini
Theofilus Allorerung
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
BPBD Tana Toraja
BPBD Sulsel
BPBD
Trauma Longsor Telan 16 Korban Jiwa, Warga Palangka Tana Toraja Pindahkan Rumah |
![]() |
---|
Guru SMPN 2 Rantepao Serahkan Bantuan Sembako kepada Korban Longsor di Buntao |
![]() |
---|
Dua Jam Longsor Tutup Akses Jalan Poros Tana Toraja-Enrekang |
![]() |
---|
Pipa PDAM di Makale Selatan Terdampak Longsor Toraja, Distribusi Air Belum Normal |
![]() |
---|
Longsor Putus Jalan Poros Bokin-Rantepao Toraja Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.