Brimob Grebek Sabung Ayam

Ibu Hamil Keguguran saat Penggerebekan Judi Sabung Ayam, Diduga Kaget Dengar Suara Tembakan

Ia menceritakan bahwa ia keluar dari rumah karena kaget dan ingin lihat kejadian apa yang terjadi.

|
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
ist
FH mendapat perawatan di RS Elim Rantepao akibat keguguran karena kaget mendengar suara tembakan ketiga penggerebekan judi sabugn ayam di Toraja Utara, Minggu (1/4/2024). 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Seorang ibu berinisial FH mengaku keguguran saat penggerebekan dugaan judi sabung ayam di Langda, Kecamatan Sopai, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (31/3/2024).

Saat itu puluhan polisi dari Polres Toraja Utara yang di-back up Brimob Polda Sulsel datang ke lokasi menggunakan sepeda motor dan mobil langsung melakukan penangkapan.

Beberapa petugas lainnya mengejar warga yang berlarian menyelamatkan diri, sambil melepaskan tembakan peringatan.

"Semuanya tiarap," teriak seorang pria.

Keributan ini membuat seorang ibu berinisial FH mengaku keguguran. Ia kaget mendengar suara tembakan yang terjadi beberapa kali.

"Ia saya keguguran kemarin," kata FH saat ditemui di ruang perawatan RS Elim Rantepao, Senin (1/4/2024)

Saat penggerebekan, ia mengaku berada di sekitar lokasi karena dekat dengan rumah mertuanya.

"Saya datang berlibur di rumah mertua, libur jelang Lebaran. Pas saya dengar suara tembakan, saya kaget hingga di saya mengalami pendarahan," tuturnya.

Usia kandungan FH diketahui jelang 4 bulan.

"Tanggal 5 April 2024 nanti itu pas 4 bulan. Saya yang keguguran ini, pokoknya anggota Brimob saat itu datang, banyak suara tembakan yang saya dengar saat itu," katanya.

Ia menceritakan bahwa ia keluar dari rumah karena kaget dan ingin lihat kejadian apa yang terjadi. Saat itu, ia mengaku mendapat perlakuan kurang mengenakkan dari anggota Brimob.

"Anggota berpakaian Brimob membentak saya padahal sudah saya bilang kalau saya lagi cari anak. Tapi, anggota langsung meletupkan senjata dekat saya, itu mi bikin kaget, saya langsung mengalami pendarahan," jelasnya.

Bahkan, FH mengaku mendapat omongan kasar petugas saat membentak dirinya.

"Petugas di situ melihat saya sudah pendarahan bukannya menolong malah mereka mengeluarkan kata-kata kotor ke saya," imbuhnya.

Ia lalu dinaikkan ke mobil Brimob dalam kondisi pendarahan dan dibawa ke RS Elim Rantepao untuk mendapatkan perawatan medis.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved