Kasus Sifilis Melonjak di Amerika Serikat, Tertinggi Sejak 1950

Meskipun peningkatan ini memunculkan kekhawatiran, terdapat kabar baik tak terduga, yaitu penurunan kasus baru gonore untuk pertama kalinya dalam...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Freepik
Ilustrasi. 

TRIBUNTORAJA.COM - Amerika Serikat (AS) mengalami lonjakan kasus sifilis atau raja singa, dengan peningkatan sebesar 9 persen pada tahun 2022, seperti yang diungkapkan dalam laporan pemerintah federal terbaru mengenai penyakit menular seksual pada orang dewasa.

Meskipun peningkatan ini memunculkan kekhawatiran, terdapat kabar baik tak terduga, yaitu penurunan kasus baru gonore untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Alasan mengapa kasus sifilis meningkat 9 persen sementara gonore turun 9 persen masih belum jelas, menurut pejabat di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC AS.

 

 

Mereka menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan apakah tren penurunan ini juga berlaku untuk kasus gonore atau kencing nanah, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press pada Rabu (31/1/2024).

Fokus utama saat ini tertuju pada sifilis atau raja singa, yang, meskipun lebih jarang daripada gonore atau klamidia, dianggap lebih berbahaya.

Penyakit ini tidak hanya terus mempengaruhi pria gay dan biseksual secara tidak proporsional, tetapi juga semakin menyebar di kalangan pria dan wanita heteroseksual, serta memengaruhi bayi yang baru lahir, demikian diungkapkan pejabat CDC.

 

Baca juga: Mengenal Penyakit Sifilis, Gejala dan Cara Penyembuhannya

 

Total kasus sifilis mencapai lebih dari 207.000 pada tahun 2022, meningkat sebesar 17 persen dan mencapai tingkat tertinggi di AS sejak tahun 1950, menurut data yang dirilis pada hari Selasa.

Angka ini mencakup tidak hanya tahap paling menular dari penyakit ini tetapi juga kasus laten dan kasus di mana wanita hamil menularkan sifilis ke bayi mereka.

Sifilis adalah penyakit bakteri yang dapat muncul sebagai luka genital tanpa rasa sakit tetapi pada akhirnya dapat menyebabkan kelumpuhan, kehilangan pendengaran, demensia, dan bahkan kematian jika tidak diobati.

 

Baca juga: Kabar Buruk dari Kemenkes, Penyakit Sifilis Naik Tajam di Indonesia, Penderitanya Mayoritas Ibu-ibu

 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved