Duel Mematikan di Toraja Utara
Kasus Duel Berdarah di Tikala, Polisi: Terduga Tersangka Diancam 15 Tahun Penjara
Terduga pelaku ini disangkakan kena Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Marthen Bidang (55), terduga pelaku penikaman yang membuat Rionaldy Sombolayuk (24) meninggal dunia, terancam hukuman penjara 15 tahun.
Hal ini diungkapkan Kanit Tipidum Polres Toraja Utara, Aiptu Ahmadi SE, kepada Tribun Toraja, Jumat (26/1/2024) malam.
Marthen Bidang menjadi terduga pelaku setelah ditemukan berlumuran darah sambil memegang sebilah parang kecil dan berteriak ke warga meminta pertolongan. Tidak jauh dari lokasi, ditemukan jenazah Rionaldy juga berlumuran darah.
Rio, sapaan Rionaldy, ditemukan dengan luka tusuk di dada dan perut sebelah kanan.
Sedangkan Marthen mengalami luka cukup serius.
Ada tiga tusukan di bagian punggung belakang, Luka sayat di bagian kepala, luka sayat jari kiri dan kanan, serta luka di bagian dada.
Ia telah di bawa ke RS Elim Rantepao untuk mendapatkan perawatan medis.
Diduga keduanya sempat adu kekuatan sebelum ditemukan berlumuran darah. Polisi belum menemukan indikasi ada pihak lain yang terlibat dalam peristiwa berdarah tersebut.
Duel berdarah itu terjadi di Dusun Peraroan, Lembang Embatau, Kecamatan Tikala, Kamis (25/1/2024) petang.
Terduga pelaku dan korban sama-sama berasal dari Dusun Peraroan.
"Terduga pelaku masih intens dirawat di RS Elim Rantepao tetapi belum bisa dimintai keterangan," ucap Ahmadi.
"Tetapi untuk sementara, terduga pelaku ini disangkakan kena Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara," tambahnya.
Ia juga mengatakan masih mendalami motif dari terduga tersangka melakukan hal tersebut.
"Sementara sedang dipantau di rumah sakit, motifnya belum diketahui," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Rionaldy Sombolayuk (24) meninggal dunia setelah berduel dengan Marthen Bidang (55). Keduanya warga Dusun Peraroan, Lembang Embatau, Kecamatan Tikala, Kabupaten Toraja Utara.
Kejadian berdarah itu terjadi sore kemarin, Kamis (26/1/2024).
Kapolsek Rantepao, Yohanes Ramba’, mengatakan setelah mendengar informasi dari warga, pihaknya langsung terjun ke lokasi bersama tim dan melakukan olah TKP.
Yohanes mengatakan, tidak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut. Namun, pihaknya meminta keterangan sejumlah saksi yang merupakan kerabat dari korban dan juga terduga pelaku.
Berikut kronologi berdasarkan keterangan saksi.
Julfriadi Manan yang merupakan putra dari Marthen Bidang menjelaskan bahwa saat itu ia sedang di rumah saat tiba-tiba tentangganya berteriak bahwa bapaknya jatuh.
Mendengar hal itu, pemuda berusia 25 tahun ini langsung berlari ke arah yang ditunjukkan tetangganya itu.
Saat itu, Julfriadi melihat bapaknya sudah berlumuran darah.
Disebutkan bahwa Marthen Bidang mengalami luka tusuk di bagian punggung belakang sebanyak 3 tusukan, luka sayat di bagian kepala, luka sayat jari kiri dan kanan, serta luka di bagian dada.
Ia pun berlari pulang mengambil motor dan meminta bantuan tetanggan untuk membawa bapak ke rumah sakit menggunakan mobil.
Di perjalanan, Julfriadi menanyakan kepada Marthen siapa yang telah menikamnya. Saat itu, Mathen mengatakan tidak tahu siapa yang telah menikamnya.
Namun, Marthen bercerita bahwa sesaat sebelum kejadian, ia berpapasan dengan Rio (Rionaldy Sombolayuk).
Saat melewati Mathen, Rio disebutkan tiba-tiba berbalik dan langsung memukul Mathen hingga terjatuh.
Rio juga merampas parang kecil yang ada di pinggang Marthen lalu menusuk punggung belakang Marthen sebanyak tiga kali.
Mathen sempat melakukan perlawana hingga mengalami sejumlah luka sayat.
Marthen kemudian merampas kembali parangnya dan langsung menusuk Rio di bagian dada sebelah kanan dan perutnya yang membuat korban meninggal dunia di tempat.
Sementara itu, kakak Rionaldy, Yanti Sombolayuk (43) mengatakan bahwa sekitar pukul 16.30 Wita ia melihat korban menuju ke toilet gereja menggunakan handuk yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.
“Tapi, sekitar 30 menit berlalu, ia tidak kembali ke rumah. Saya sempat minta tolong temannya untuk mencarinya. Tidak lama saya mendengar teriakan tetangga jika melihat Rio tidak bernyawa,” kata Yanti kepada petugas.
Sementara itu, teman korban, Wingki Citor Ate’ (22), mengatakan, saat mencari Rio, ia sempat melihat Mathen berlumuran darah sambil memegang pisau dan meminta tolong. Ia sudah ditolong warga untuk dibawa ke rumah sakit.
“Saya lalu mencari keberadaan Rio dengan mengikuti bercak darah dan menemukannya berlumuran darah dalam keadaan telanjang,” tutur Wingki yang sehari-harinya sebagai sopir.
“Saya lagi tidur kaget dibangunkan istri kalau ada orang berlumuran darah. Saat ke sana, saya melihat Rio sudah bermandi darah dalam keadaan telanjang.
Handuknya terlempar sekitar 5 meter, saya pun mengambilnya dan menutupi tubuh Rio,” tambah Herianto Tandi.
Saat ini, Marthen Bidang menjalani perawatan intensif di RS Elim Rantepao.
Polisi belum bisa mengambil keterangan dari Marthen.
| Dalami Penikaman di Tikala, Kapolsek Rantepao: Belum Ada Indikasi Pihak Ketiga |
|
|---|
| Polisi Dalami Motif Saling Tikam di Tikala Toraja Utara, Temukan Jerigan Ballo |
|
|---|
| Kronologi Duel Rionaldy dan Mathen di Toraja Utara, Berebut Parang Saling Tikam |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Pemuda di Tikala Toraja Utara Tewas Usai Duel Badik dengan Tetangganya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/14062023_Ahmadi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.