Duel Mematikan di Toraja Utara
Dalami Penikaman di Tikala, Kapolsek Rantepao: Belum Ada Indikasi Pihak Ketiga
Berdasarkan keterangan saksi dari TKP, Yohanes mengungkapkan pihaknya belum menemukan indikasi ada orang lain yang terlibat dalam pertikaian tersebut.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Kapolsek Rantepao, AKP Yohanes Ramba', mengatakan pihaknya terus mendalami kasus penikaman di Tikala Toraja Utara yang menewaskan pemuda bernama Rionaldy Sombolayuk (24).
Rionaldy ditemukan bersimbah darah dengan luka tusuk di dada dan perut sebelah kanan.
Penikaman diduga dilakukan Marthen Bidang (55).
Pasalnya, sebelum Rionaldy ditemukan tewas, Marthen Bidang berteriak meminta pertolongan dengan parang kecil di tangan dan tubuhnya juga bersimbah darah.
Ia mengalami luka tusuk di punggung belakang sebanyak tiga kali, serta luka sayat di jari kiri dan kananya. Kepalanya juga mengalami luka terbuka.
Marthen kemudian dibawa ke rumah sakit dan saat ini mendapat perawatan intensif di RS Elim Rantepao, Toraja Utara.
Berdasarkan keterangan saksi dari TKP, Yohanes mengungkapkan pihaknya belum menemukan indikasi ada orang lain yang terlibat dalam pertikaian tersebut.
"Tidak ada saksi yang melihat langsung kejadiannya," ucap Yohanes kepada Tribun Toraja, Jumat (26/1/2024) siang.
"Sementara diselidiki dan terduga tersangka (Marthen Bidang) sedang mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Sementara belum ada indikasi adanya pihak ketiga atau diduga tersangka lain," ucapnya.
Yohanes mengatakan akan segera menyampaikan jika mendapat petunjuk terbaru.
"Motif masih kami dalam. Jika ada petunjuk baru atau penetapan baru pasti kami kabari," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, duel mematikan terjadi di Toraja Utara, tepatnya di Dusun Peraroan Lembang Embatau, Kecamatan Tikala, Kamis (25/1/2024) petang.
Pemuda 24 tahun bernama Rionaldy Sombolayuk meninggal dunia usai duel dengan Marthen Bidang (55). Keduanya merupakan warga Dusun Peraroan.
Rionaldy ditemukan dengan luka tusuk di dada dan bagian perut sebelah kanan.
Sementara marthen Bidang mengalami luka yang cukup parah.
Kepada tribun toraja, Kapolsek Rantepao, AKP Yohanes Ramba', mengatakan sedang menyelidiki kasus tersebut.
Yohanes Ramba' mengatakan, setelah mendengar informasi dari warga, pihaknya langsung terjun ke lokasi bersama tim dan melakukan olah TKP.
Yohanes mengatakan, tidak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut. Namun, pihaknya meminta keterangan sejumlah saksi yang merupakan kerabat dari korban dan juga terduga pelaku.
Berikut kronologi kejadian tersebut.
Julfriadi Manan yang merupakan putra dari Marthen Bidang menjelaskan bahwa saat itu ia sedang di rumah saat tiba-tiba tentangganya berteriak bahwa bapaknya jatuh.
Mendengar hal itu, pemuda berusia 25 tahun ini langsung berlari ke arah yang ditunjukkan tetangganya itu.
Saat itu, Julfriadi melihat bapaknya sudah berlumuran darah.
Disebutkan bahwa Marthen Bidang mengalami luka tusuk di bagian punggung belakang sebanyak 3 tusukan, luka sayat di bagian kepala, luka sayat jari kiri dan kanan, serta luka di bagian dada.
Ia pun berlari pulang mengambil motor dan meminta bantuan tetanggan untuk membawa bapak ke rumah sakit menggunakan mobil.
Di perjalanan, Julfriadi menanyakan kepada Marthen siapa yang telah menikamnya. Saat itu, Mathen mengatakan tidak tahu siapa yang telah menikamnya.
Namun, Marthen bercerita bahwa sesaat sebelum kejadian, ia berpapasan dengan Rio (Rionaldy Sombolayuk).
Saat melewati Mathen, Rio disebutkan tiba-tiba berbalik dan langsung memukul Mathen hingga terjatuh.
Rio juga merampas parang kecil yang ada di pinggang Marthen lalu menusuk punggung belakang Marthen sebanyak tiga kali.
Mathen sempat melakukan perlawana hingga mengalami sejumlah luka sayat.
Marthen kemudian merampas kembali parangnya dan langsung menusuk Rio di bagian dada sebelah kanan dan perutnya yang membuat korban meninggal dunia di tempat.
Sementara itu, kakak Rionaldy, Yanti Sombolayuk (43) mengatakan bahwa sekitar pukul 16.30 Wita ia melihat korban menuju ke toilet gereja menggunakan handuk yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.
“Tapi, sekitar 30 menit berlalu, ia tidak kembali ke rumah. Saya sempat minta tolong temannya untuk mencarinya. Tidak lama saya mendengar teriakan tetangga jika melihat Rio tidak bernyawa,” kata Yanti kepada petugas.
Sementara itu, teman korban, Wingki Citor Ate’ (22), mengatakan, saat mencari Rio, ia sempat melihat Mathen berlumuran darah sambil memegang pisau dan meminta tolong. Ia sudah ditolong warga untuk dibawa ke rumah sakit.
“Saya lalu mencari keberadaan Rio dengan mengikuti bercak darah dan menemukannya berlumuran darah dalam keadaan telanjang,” tutur Wingki yang sehari-harinya sebagai sopir.
“Saya lagi tidur kaget dibangunkan istri kalau ada orang berlumuran darah. Saat ke sana, saya melihat Rio sudah bermandi darah dalam keadaan telanjang.
Handuknya terlempar sekitar 5 meter, saya pun mengambilnya dan menutupi tubuh Rio,” tambah Herianto Tandi.
Saat ini, Marthen Bidang menjalani perawatan intensif di RS Elim Rantepao. Polisi belum bisa mengambil keterangan dari Marthen.
| Kasus Duel Berdarah di Tikala, Polisi: Terduga Tersangka Diancam 15 Tahun Penjara |
|
|---|
| Polisi Dalami Motif Saling Tikam di Tikala Toraja Utara, Temukan Jerigan Ballo |
|
|---|
| Kronologi Duel Rionaldy dan Mathen di Toraja Utara, Berebut Parang Saling Tikam |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Pemuda di Tikala Toraja Utara Tewas Usai Duel Badik dengan Tetangganya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/26012024_Penikaman_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.