Kabar Gembira, Gaji Rp1,7 Juta Sudah Bisa Cicil Rumah

TRIBUNTORAJA.COM - Ini kabar gembira bagi millenial dan Gen Z yang ingin punya rumah.

Setidaknya, bagi pekerja yang tidak sanggup menyicil rumah karena tingginya cicilan per bulan sementara gaji di bawah UMR.

Saat ini, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian PUPR., sedang mengkaji usulan skema Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) selama 35 tahun. 

Selama ini, masa cicilan KPR paling lama 20 tahun.

Developer atau pengembang perumahan di Sulawesi Selatan (Sulsel), pun menyambut baik rencana pemerintah terkait Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan jangka waktu hingga 35 tahun ini. 

Skema tersebut diadopsi dari skema KPR di Jepang yang sukses dengan sistem perumahannya. 

Rencana skema KPR 35 tahun juga merupakan langkah pemerintah secara bertahap menuju zero backlog di 2045. 

Hingga 2021, angka backlog di Indonesia masih mencapai 12,71 juta unit. 

Backlog adalah kondisi kesenjangan antara total hunian terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Direktur PT Jaya Amerta Megah Properti, Alfriedyus Pongbatu, menjelaskan bahwa ada tiga unsur yang berpengaruh terhadap nilai angsuran.

Yakni nominal pinjaman, suku bunga dan jangka waktu.

Tahun 2024, kata dia, pemerintah telah menetapkan batasan harga rumah untuk MBR adalah Rp173 juta, sedangkan suku bunga fasilitas flpp adalah 5 persen.

“Nah, jangka waktu saat ini maksimal 20 tahun dengan 3 unsur tersebut, angsuran kredit terendah saat ini adalah Rp 1,1 juta untuk plafon pinjaman Rp 171 juta,” jelas Alfriedyus, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Minggu (14/1/2024).

Alfriedyus merincikan, misalnya jangka waktu diberikan fleksibilitas hingga 35 tahun, angsuran bisa berkurang hingga Rp 850 per bulan.

Meski dinilai angsuran tidak signifikan turun, kata dia, namun dalam perhitungan rasio repayment capacity perbankan, dengan gaji Rp 1,7 juta sudah bisa mendapatkan fasilitas kredit tersebut atau mampu membeli rumah.