Gunung Lewotobi Erupsi, Libur Sekolah di Flores Timur NTT Diperpanjang

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Flores Timur, Felix Suban Hoda menyatakan, sekolah yang terdampak erupsi berada di...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Antara via Kompas
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT mengalami erupsi pada Rabu (27/12/2023) pukul 07.00 WITA. 

TRIBUNTORAJA.COM - Liburan semester genap bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya yang terdampak oleh erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, diperpanjang.

Keputusan ini diambil mengingat kondisi terkini dan keselamatan siswa dan guru.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Flores Timur, Felix Suban Hoda menyatakan, sekolah yang terdampak erupsi berada di dua kecamatan, Wulanggitang dan Ile Bura.

 

 

Sebelumnya, jadwal masuk sekolah dijadwalkan pada 4 Januari 2023, namun kini ditunda.

"Keputusan ini karena situasi. Maka tanggalnya digeser, bisa satu dua hari bahkan lebih dari itu," ujar Felix, Rabu (3/1/2024) dikutip dari Kompas.com.

Felix juga menyampaikan, telah berkoordinasi dengan koordinator wilayah dan kepala sekolah di dua kecamatan tersebut terkait perpanjangan liburan semester genap.

 

Baca juga: Gunung Dukono di Maluku Utara Erupsi

 

Meski PKO Kabupaten hanya mengatur lembaga pendidikan di tingkat PAUD, SD, dan SMP, Felix yakin bahwa Dinas PKO Provinsi, yang berwenang atas sekolah SMA atau sederajat, akan memiliki kebijakan yang sejalan, mengingat ini merupakan situasi kebencanaan.

"Saya tidak menyuruh mereka untuk libur, tapi dari Korwas Dikmen akan punya pikiran yang sama, jadi saya tidak mendahului," jelas Felix.

Sementara itu, aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terus berlangsung hingga Rabu pagi.

 

Baca juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik

 

Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki-laki melaporkan bahwa dalam enam jam terakhir terjadi lima kali gempa vulkanik dalam.

Tremor menerus atau microtremor terekam dengan amplitudo 3.7-7.4 mm.

 

Baca juga: Larangan Pendakian 4 Gunung di Sumbar Pasca Erupsi Gunung Marapi

 

Asap kawah yang bertekanan sedang terlihat berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal.

Asap ini mencapai ketinggian 500-800 meter di atas puncak kawah.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved