Mahasiswa KKN
Mahasiswa KKN IAIN Palopo Gelar FGD di Desa Mandiri Lutim, Ada Program Sosialisasi Pra Nikah
Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Desa Mandiri Bambang Suprianto, Ketua RT/RW, kepala Dusun Kebun Rami 1,2,3 dan ketua TP PKK Desa Mandiri
TRIBUNTORAJA.COM - Tim KKN MB IAIN Palopo Desa Mandiri, Luwu Timur, mengadakan Focus Group Discussion (FGD). Acara ini digelar untuk membahas program kerja KKN MB IAIN Palopo.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Desa Mandiri Bambang Suprianto, Ketua RT/RW, kepala Dusun Kebun Rami 1,2,3 dan ketua TP PKK Desa Mandiri Sitti Maena.
FGD juga sekaligus untuk memaparkan program –program yang sudah disusun oleh tim KKN MB IAIN Palopo selama 35 hari mendatang.
Koordinator Desa KKN MB IAIN Palopo, Hikmah Fjriansyah mengatakan, dalam diskusi tersebut tentang lima program unggulan yang akan mereka kerjakan selama berada di Desa Mandiri, Kabupaten Luwu Timur.
Program yang dimaksud adalah, pertama, Program Pendidikan dan TPA. Fajri menjelaskan, program ini dibuat mengingat pentingnya pendidikan sejak dini bagi individu.
Seperti yang tercantum dalam UUD No. 20 Tahun 2003 dijelaskan, pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran dan proses belajar.
Nantinya agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Mengingat akan pentingnya pendidikan sejak dini bagi individu. Seperti yang tercantum dalam UUD No. 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran dan proses belajar agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Program kedua yang telah disusun adalah, pemahaman tentang moderasi beragama.
Fajri menjelaskan, moderasi beragama ini memainkan peran penting dalam mencegah konflik agama.
“Ketika individu dan komunikasi memililiki sikap moderat, mereka lebih cenderung untuk mencari titik persamaan dan membangun dialog yang konstruktif. Ini membantu mengurangi ketegangan dan menghindari konflik yang sering kali muncul akibat ketidakpahaman dan ketidakberpihakan,” katanya.
Maka dari itu, penting rasanya mengangkat tema ini sebagai salah satu program kerja kami. Disamping karna menyesuaikan dengan tema KKN untuk tahun ini kami juga melihat dari aspek kemajemukan Masyarakat yang membuat pentingnya bersosialisasi dengan beragam agama tanpa menghilangkan aturan agama yang dimilki.
Program ketiga adalah, pemberdayaan dasa wisma melalui penanaman dan pemanfaatan
Tanaman Obat Keluarga (Toga).
Salah satu program yang dapat dilaksanakan dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga, khususnya di bidang pangan adalah program penanaman dan pemanfaatan Toga.
Toga adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat
Keempat adalah, Penyuluhan Gerakan Anti Narkoba
Fajri mengatakan, narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif. Istilah lainnya adalah Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif).
Istilah ini banyak dipakai oleh para praktisi Kesehatan dan rehabilitasi. Dewasa ini penyalahgunaan narkoba di Indonesia sangat marak terjadi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/FGD-IAIN-Palopo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.