Apdesi Tana Toraja Tolak Pakai Dana Desa Untuk Budidaya Pisang: Tidak Cocok di Dataran Tinggi
Pasalnya, kondisi tanah tiap daerah cocok ditanami pisang. Menurutnya, pohon pisang lebih cocok ditanam di dataran rendah.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, menghimbau kepala desa mengalokasikan anggaran Dana Desa (DD) sebesar 40 persen untuk budidaya pisang.
Himbauan ini mendapat tanggapan beragam dari sejumlah kepala desa di Sulsel, termasuk di Toraja.
Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Tana Toraja, Pradyan Rizky Londong Allo, mengatakan bahwa tidak semua daerah bisa menjalankan himbauan tersebut.
Pasalnya, kondisi tanah tiap daerah cocok ditanami pisang. Menurutnya, pohon pisang lebih cocok ditanam di dataran rendah.
"Inikan ada arahan dari Pi Gubernur Sulsel agar kepala desa mengalokasikan DD untuk tanam pohon pisang. Tapi, pohon pisang bagusnya ditanam di tanah yang rata dan datar," kata Pradyan kepada Tribun Toraja, Selasa (17/10/2023).
"Sedangkan di Toraja kan dataran tinggi, tanahnya tidak rata, jadi lebih banyak lahan dijadikan sawah," paparnya.
Selain itu, minat warga untuk menanam juga masih kurang.
"Jangankan bibit tanaman pisang yang akan disalurkan kepada warga, sayur untuk dimakan warga dan ternak rata-rata masih didatangkan dari kabupaten tetangga. Jadi inisiatif warga sangat minim untuk menanam," tutur Kepala Lembang Batualu Selatan, Sekamatan Sangalla Selatan, ini.
Diketahui bahwa Dana Desa (DD) sebesar Rp 1 miliar. Jika dialokasikan 40 persen untuk tanam pisang, itu nilainya mencapai Rp 400 juta.
Menurut Pradyan, nilai itu sangat besar, sementara masih banyak program lainnya yang membutuhkan dana.
Ia menegaskan bahwa Dana Desa itu sudah dialokasikan dengan menggunakan sistem skala prioritas.
"Ada alokasi untuk dana stunting, pemberdayaan masyarakat desa, pembangunan, dan masih banyak lagi. Jadi tidak serta merta bisa di peruntukan untuk hal lainnya," jelasnya.
Ia juga menambahkan, Apdesi secara kelembagaan menolak arahan Pj Gubernur Sulsel.
"Jadi secara kelembagaan kami menolak, bahkan sudah ada perwakilan yang demo atau menyampaikan tanggapan di depan kantor Gubernur Sulsel di Makassar," tutupnya.
(*)
| Pemerintah Target 1.285 Desa Teraliri Listrik Hingga Akhir Tahun, di Tana Toraja Masih Ada 3 Desa |
|
|---|
| Kwarran Pramuka Makale Terapkan Perkemahan Bebas Plastik, Makan Pakai Daun Pisang |
|
|---|
| Kades di Toraja Heran Banyak Kepala Desa Hidup Mewah, Padahal Gaji Hanya Rp4,2 Juta |
|
|---|
| Gunakan Dana Desa, Kades di Sangalla Selatan Salurkan Bantuan Pendidikan untuk 200 Siswa |
|
|---|
| Profil Reynanda Primta Ginting, Calon Jaksa Tewas Saat Kejar Kades Korupsi Dana Desa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/kepala-lembang-batualu-selatan-pradyan-rizky-londong-allo-2-522023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.