SYL Ditahan

Novel Baswedan: Penangkapan SYL Upaya Tutupi Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK

Firli mengaku bertemu Syahrul Yasin Limpo pada 2 Maret 2022 di tempat terbuka dan disaksikan banyak orang.

Editor: Imam Wahyudi
Kompas.com
Novel Baswedan 

TRIBUNTORAJA.COM - Polda Metro Jaya sementara melakukan penyidikan kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terkait dengan penanganan perkara dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Penangkapan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (12/10/23) malam, diduga merupakan upaya Ketua KPK, Firli Bahuri, menutupi proses penanganan kasus dugaan pemerasan tersebut.

Hal ini diungkapkan mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

"Kalau saya melihat, saya meyakini sebagai abuse of power. Jadi, upaya Firli untuk menutup atau membungkam perkara pemerasannya. Ini bahaya," kata Novel Baswedan, Jumat (13/10/2023), mengutip Kompas.com.

Novel menyinggung jeda waktu antara terbitnya Laporan Kejadian Tindak Pidana Korupsi (LKTPK) kasus Kementan pada 16 Juni 2023 dan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (Sprindik) yang terbit pada 26 September 2023.

Ia berpandangan, jeda waktu tiga bulan tidak lazim terjadi, lantaran dalam proses penanganan kasus dugaan korupsi di Komisi Antirasuah, semestinya harus segera dilakukan.

"Setelah LKTPK jadi, biasanya di hari yang sama Sprindik dibuat. Ini bisa dicek di perkara siapa pun, kan kelihatan di surat panggilan ada Sprindik, ada LKTPK, biasanya tanggalnya sama, kalau enggak, bedanya sehari-dua hari," jelas Novel.

"Ini ternyata bedanya (waktunya) lama. Ini menunjukkan bahwa KPK tidak buru-buru, cenderung malah enggak mau menaikkan perkara ini walaupun sudah diputuskan," terangnya.

Usai menaikkan status kasus dugaan pemerasan ini ke tahap penyidikan, polisi sudah memeriksa 11 orang saksi.

Hingga kini, Polda Metro Jaya belum mengungkap siapa sosok pimpinan KPK yang diduga memeras Syahrul Yasin Limpo.

Namun, dalam menangani kasus pemerasan ini, Polda Metro Jaya menyelidiki pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di lapangan badminton yang fotonya beredar luas di internet.

Firli mengaku bertemu dengan Syahrul di lapangan badminton sebelum KPK memulai penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Firli mengaku bertemu Syahrul Yasin Limpo pada 2 Maret 2022 di tempat terbuka dan disaksikan banyak orang.

Menurut Firli, dugaan rasuah di Kementan baru naik ke tahap penyelidikan sekitar Januari 2023.

"Maka dalam waktu tersebut (2 Maret 2022), status saudara Syahrul Yasin Limpo bukan tersangka, terdakwa, terpidana, ataupun pihak yang berperkara di KPK," ujar Firli dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/10/2023).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved