Pasar Seni Makale Kembali Berserakan Sampah, Tanggung Jawab Siapa?

Pada malam hari, Pasar Seni Makale dipenuhi jejeran tenant PKL yang menjajakan makanan dan minum serta menawarkan sarana bermain anak.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Rifki
Sampah kemasan makananan dan minuman berserakan di area tenant PKL Pasar Seni Makale saat diabadikan Selasa (19/9/2023). 

TRIBUNTORAJA.CO, MAKALE - Pasar Seni Makale yang menjadi salah satu ikon Kota Makale, ibu kota Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.

Sayangnya, meski menjadi ikon dari daerah tujuan Pariwisata ini, pemandangnanya justru tidak membuat nyaman mata. Bagaimana tidak, Pasar Seni Makale malah dipenuhi sampah.

Pantauan tribuntoraja.com di lokasi, Selasa (19/9/2023) pagi, selain dedaunan kering yang gugur, sampah kemasan makanan berserakan di area sekitar tenant tempat pedagang kaki lima (PKL).

Seperti diketahui, pada malam hari, Pasar Seni Makale dipenuhi jejeran tenant PKL yang menjajakan makanan dan minum serta menawarkan sarana bermain anak.

Pasar Seni Makale setiap malam ramai dipadati pengunjung.

Tidak hanya itu, Pasar Seni Makale juga kerap kali dijadikan tempat berteduh oleh warga dikarenakan menawarkan suasana rindang.

Mobil hingga bus pariwisata yang keluar dan masuk ke Kabupaten Tana Toraja juga terpantau menjadikan Pasar Seni Makale sebagai titik pick-up dan drop point karena alasan yang strategis.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tana Toraja, Nirus NS Palungan, menyayangkan hal itu. Menurutnya, terdapat petugas kebersihan yang setiap paginya membersihkan wilayah Pasar Seni Makale.

Selain itu, DLH Kabupaten Tana Toraja juga sudah menyiapkan tempat sampah di beberapa titik di Pasar Seni Makale.

“Terkait kebersihan di Pasar Seni, kami ada petugas kebersihan yang membersihkan setiap hari dari pukul 6-8 bahkan ada sampai pukul 9 pagi kalau sampah banyak. Nah sampah-sampah ini dari bekas makan dan minum pengunjung yang datang di lokasi Pasar Seni,” ucap Nirus kepada tribuntoraja.com saat dikonfirmasi secara daring Rabu, (20/9/2023).

Lebih lanjut, Nirus mengharapkan pengunjung serta PKL di Pasar Seni Makale dapat saling bersinergi meningkatkan kesadaran serta kepedulian untuk menjaga lingkungan.

“Kita sudah sampaikan ke pihak pedagang yang berjualan pada malam hari agar memperhatikan kebersihan setelah selesai berjualan,” ucapnya.

“Yang berikut, belum adanya kepedulian dari masyarakat untuk memelihara lingkungan dengan tidak membuang sampah. Oleh karena itu, kami menghimbau masyarakat untuk senantiasa memelihara lingkungan yang bersih,” terangnya.

PKL di Pasar Seni Makale sebelumnya juga sudah pernah ditertibkan oleh Satpol PP karena dianggap mengganggu pemandangan serta ketertiban umum.

Sejak saat itu, mereka diperbolehkan berjualan pada malam hari saja dengan catatan dapat menjaga kebersihan yang ada. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved