Musim Kemarau

Sayur Mayur Petani di Gandasil Tana Toraja Layu karena Kekeringan, Sulit Dapatkan Air

Daerah Gandasil ini menjadi salah satu kecamatan di Tana Toraja sebagai penyuplay sayur-sayuran di Tana Toraja.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Freedy Samuel
Tanaman milik Benyamin Mule di Kecamatan Gandang Batu Sillanan (Gandasil), Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dilanda kekeringan. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Musim kemarau ditambah fenomena El Nino berdampak buruk pada pertanian warga.

Ribuan hektar sawah di Kecamatan Gandang Batu Sillanan (Gandasil), Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dilanda kekeringan.

Warga pun mengeluh karena tanamannya tidak bertumbuh dengan baik akibat kekurangan suplai air.

Seperti yang dialami Benyamin Mule.

Diketahui bahwa Kecamatan Gandasil berbatasan dengan Kecamatam Alla, Kabupaten Enrekang.

Daerah Gandasil ini menjadi salah satu kecamatan di Tana Toraja sebagai penyuplay sayur-sayuran di Tana Toraja.

Lahan pertanian yang dikelola oleh Benyamin Mule ini terletak di Lembang Sillanan Buntu Lamba.

Biasanya, Benyamin menanam sayur kol, sawi, dan daun bawang.

12092023_kekeringan_1
Tanaman kering dan layu akibat kekurangan suplai air.

Saat TribunToraja bertandang ke lahan pertaniannya, Selasa (12/9/2023), terlihat lahan garapannya mengering. Banyaknya sayur ikut layu dan mengering sehingga dibuang saja di tepian lahannya.

Walaupun keganasan fenomena El Nino mempengaruhi lahannya, pria 63 tahun ini tidak patah arang.

Ia masih berupaya mencari sumber air walaupun cukup jauh dan ada juga yang ia salurkan dari tiang selang pipa yang ia buat untuk setidaknya menyelamatkan sebagian sayuran yang ia tanam tersebut.

"Hanya sedikit yang bisa diselamatkan, lebih banyak mati karena kekeringan," kata Benyamin tertunduk lesu.

"Walaupun tidak untung banyak, setidaknya saya bisa menghidupi keluarga," tambahnya.

Ia berharap ada perhatian dari pemerintah memberikan solusi, misalnya memberikan bantuan pipa untuk dijadikan saluran air dan sebagainya.

"Sejak awal musim panas El Nino ini, belum ada yang datang dari dinas untuk membicarakan hal tersebut," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa ia dari pagi hingga sore sudah dilahan pertaniannya.

"Kadang datang dari pagi kadang juga mulai siang. Saya biasa dibantu keluarga juga, intinya selagi manusia berusaha pasti akan ada jalan keluar," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved