Musim Kemarau

Ayo Hemat Air, BMKG Prediksi Musim Kemarau di Toraja Sampai November 2023

Alexander Limbong Tiku mengatakan warga Tpraja sebaiknya membuat penampungan air yang memadai untuk mengantisipasi terjadinya krisis air bersih.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
ist
Polres Tana Toraja gaet PDAM berbagi air bersih ke warga di Makale, Tana Toraja, Rabu (13/9/2023). Pemberian air bersih ini untuk membantu memenuhi persediaan air bersih di tengah kekeringan. 

TRIBUNTORAJA.COM - Musim hujan diperkirakan mulai turun di bukan Oktober 2023 nanti. Namun, beberapa wilayah intensitas hujannya masih rendah.

Berdasarkan informasi dari BMKG Toraja, intensitas hujan mulai meningkat di bulan Oktober 2023.

"Akan tetapi dikarenakan adanya fenomena global yaitu El Nino dan IOD mengakibatkan intensitas hujan di bulan Oktober diprakirakan di bawah normal," ungkap forecaster (prakirawan) BMKG Toraja, Alfaridzi, kepada TribunToraja.com, Jumat (22/9/2023).

"Meskipun begitu akan ada beberapa wilayah di Indonesia yang intensitas hujannya lebih tinggi atau rendah," tambahnya.

Bahkan, di Toraja, musim hujan diperkirakan baru terjadi pada November 2023 nanti.

"Khusus wilayah Tana Toraja, Sulawesi Selatan, prakiraan musim hujan mulai terjadi di bulan November 2023 nanti," tutupnya.

Sementara di beberapa wilayah di Toraja sudah mengalami kekeringan. Imbas dari musim kemarau ini ditambah fenomena El Nino ini, lahan pertanian warga kering, bahkan terancam krisis air bersih.

Hal ini karena suplay air dari hulu juga makin berkurang, mata air mulai turun drastis.

Sungai-sungai di Toraja terlihat sudah hampir mengering. Bebatuan di dasarnya sudah terlihat.

Karena itu, warga diminta untuk bijak menggunakan air.

Kepala BPBD Toraja Utar, Alexander Limbong Tiku, mengatakan warga Tpraja sebaiknya membuat penampungan air yang memadai untuk mengantisipasi terjadinya krisis air bersih.

"Harus berhemat. Jangan mentang-mentang Toraja ini daerah yang banyak sungai dan pengunungan sehingga bisa seenaknya membuang air. Perlu diwaspadai bahwa kekeringan bisa saja melanda di kemudian hari kalau warga tidak bijak menggunakan air," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Direktur PDAM Toraja Utara, Moses P Limbongan.

"Ini kan selain kemarau panjang, juga adanya fenomena El Nino. Ya, kiranya warga Toraja Utara bijak dan hemat dalam menggunakan air," ucapnya.

"Memang benar sudah beberapa kali hujan di tengah Kota Rantepao, tetapi di beberapa hulu sungai belum, itupun hujan di Kota Rantepao masih intensitas ringan dan hanya berlangsung sebentar," katanya. "Dan 3 mata air sumber utama kita itu ada di hulu-hulu sungai besar, bukan di tengah kota."

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved