Kesehatan

Ternyata Polusi dan Kualitas Udara yang Buruk Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

Berbagai penelitian telah menyimpulkan bahwa satu kesamaan adalah polusi udara berdampak negatif terhadap kesehatan mental masyarakat.

Editor: Donny Yosua
ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Dokumentasi pemandangan Monumen Nasional dengan latar belakang gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Senin (29/7/2019). 

TRIBUNTORAJA.COM - Pencemaran udara di DKI Jakarta masih menjadi masalah yang belum terselesaikan.

Masalah ini bahkan telah menjadi fokus dunia.

Hal tersebut dibuktikan dari beberapa media internasional menyebut Jakarta sebagai kota paling tercemar di dunia pada Rabu (8/9/2023).

 

 

Faktanya, pedoman WHO tahun 2021 menyatakan bahwa udara sehat adalah udara dengan paparan PM2.5 tahunan di bawah 5 ug/m3, atau AQI antara 0-50.

Sementara itu, konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 12,9 kali lebih tinggi dari nilai pedoman kualitas udara tahunan WHO.

Tentunya, polusi udara dapat berdampak serius pada kesehatan jantung dan paru-paru.

 

Baca juga: Dampak Buruk Jika Sering Tidur dengan Posisi Tengkurap, Segera Hentikan

 

Tidak hanya itu, polusi udara juga dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Efek toksik dari polusi udara dapat menyebabkan banyak gejala psikologis negatif, di antaranya kecemasan, perubahan suasana hati, penurunan fungsi kognitif, dan perubahan perilaku.

Sebuah penelitian di Korea menyimpulkan bahwa ada pengaruh negatif antara polusi udara dengan kesehatan mental seseorang.

 

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Presiden Jokowi Beri Instruksi Begini

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved