Intelijen AS: Tak Ada Bukti Covid-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium China

Melalui laporannya, ODNI mengungkapkan badan intelijen setuju bahwa virus itu tak direkayasa secara genetik atau diadaptasi di laboratorium.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
ist
Ilustrasi virus Covid-19. 

TRIBUNTORAJA.COM - Intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkapkan tak ada bukti langsung Covid-19 berasal dari kebocoran laboratorium china.

Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) mengatakan awal mula secara alami atau dari kebocoran laboratorium tetap skenarion yang memungkinkan.

Melalui laporannya, ODNI mengungkapkan badan intelijen setuju bahwa virus itu tak direkayasa secara genetik atau diadaptasi di laboratorium.

 

 

Asal-usul wabah Covid-19 memang telah menjadi perdebatan sengit di AS.

China pun dengan tegas menolak teori kebocoran laboratorium.

Laporan ODNI dikeluarkan pada Jumat (23/6/2023) malam setelah Kongres AS meloloskan Undang-Undang (UU) yang memberikan waktu 90 hari untuk mendeklasifikasi apa yang diketahuinya tentang Institut Virologi Wuhan (WIV), pada Maret lalu.

 

Baca juga: Jadi Endemi di Indonesia, Begini Skema Pertanggungan BPJS Kesehatan Pasien Covid-19

 

“CIA dan badan lain tetap tidak dapat menentukan asal muasal pandemic Covid-19 secara tepat, karena hipotesis (alami dan laboratorium), bergantung pada asumsi signifikan atau menghadapi tantangan dengan pelaporan yang bertentangan,” bunyi laporan setebal 10 halaman itu dikutip dari BBC.

Menurut laporan itu, empat badan intelijen percaya bahwa virus tersebut ditransmisikan dari hewan ke manusia.

Dua badan intelijen lainnya, Departemen Energi dan FBI, melanjutkan untuk percaya virus itu berasal dari kebocoran laboratorium.

 

Baca juga: Status Covid-19 Jadi Endemi di Indonesia, Hary Tanoesoedibjo: Bisa Tingkatkan Produktivitas

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved