Koperasi di Pangandaran Bangkrut dan Jual Aset usai Guru Tak Kembalikan Uang Tabungan Siswa

Para orang tua siswa mendapat kabar, gedung koperasi sudah ada yang menawar. Hal itu disampaikan Asep Marpu (50), orang tua Reisya Zihni N.R, yang...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
padna/tribun jabar
Suasana saat selesai rapat koordinasi terkait kasus tabungan murid di Pangandaran yang mandek dan tak bisa diambil, Senin (19/6/2023). 

TRIBUNTORAJA.COM, PANGANDARAN - Polemik uang tabungan siswa SD di Pangandaran, Jawa Barat yang tidak bisa dikembalikan pihak sekolah menemui titik terang.

Uang tersebut disimpan di koperasi, tapi dipinjam oleh sejumlah guru untuk kepentingan pribadi.

Hal ini membuat koperasi merugi dan harus menjual asetnya untuk mengembalikan uang tabungan siswa.

 

 

Para orang tua siswa mendapat kabar, gedung koperasi sudah ada yang menawar.

Hal itu disampaikan Asep Marpu (50), orang tua Reisya Zihni N.R, yang sebelumnya sempat bersekolah di SD Negeri 1 Cijulang Kecamatan Cijulang.

Asep Marpu sendiri, memiliki nilai uang tabungan sebesar Rp 100 juta yang belum dikembalikan pihak SD Negeri 1 Cijulang.

 

Baca juga: Polemik Uang Tabungan Siswa SD di Pangandaran yang Tak Kunjung Kembali, Bupati Bentuk Tim Khusus

 

Kini Asep bersyukur, karena mendengar informasi uang tabungan anaknya senilai Rp 100 juta bisa segera diterima.

"Alhamdulillah, mudah mudahan bisa cepat cair. Karena, katanya sudah ada solusi. Gedung koperasi tugu Cijulang, sudah ada yang mau membeli," ujar Asep kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Kamis (22/6/2023) siang.

Sementara, yang membeli gedung koperasi tugu Cijulang ini bukanlah masyarakat biasa tapi dia seorang Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan.

 

Baca juga: Uang Tabungan Murid SD di Pangandaran Tak Dikembalikan Sekolah, Polisi Turun Tangan

 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved