ASF di Toraja Utara

Cegah Peredaran Babi dari Luar Ke Toraja, Polres Torut Tunggu Koordinasi dari Pemda

Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Viktor Palimbong mengakui pemerintah belum secara resmi dan tertulis membentuk tim pencegahan ASF masuk Torut.

|
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
Tribun Toraja/Freedy Samuel Tuerah
Kapolres Toraja Utara, AKBP Zulanda saat ditemui di Mapolres Toraja Utara, Selasa (13/6/2023). Zulanda mengaku belum mengetahui pembentukan tim Pencegahan dan Pemberantasan virus ASF Toraja Utara. 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Kapolres Toraja Utara, AKBP Zulanda, mengaku tidak mengetahui adanya tim Pencegahan dan Pemberantasan virus ASF.

Mantan Kasatlantas Makassar ini membahkan bahwa belum ada informasi kapan pembentukan satgas tersebut. Karena itu, pihaknya menunggu koordinasi dari Pemerintah Daerah (Pemda) Toraja Utara terkait satgas penangangan ASF ini.

"Belum tahu, belum ada koordinasi dari dinas terkait dan dari Pemkab Toraja Utara," ucapnya kepda TribunToraja.com, Kamis (15/6/2023) petang.

Dikonfirmasi terpisah, Sekertaris Daerah (Sekda) Toraja Utara, Salvius Pasang, ia mengatakan bahwa untuk sementara, satgas ditangani langsung dari Dinas Pertanian. Sedangkan tim Pencegahan dan Pemberantasan virus ASF belum terbentuk.

Hal ini juga diakui Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Viktor Palimbong mengakui pemerintah belum secara resmi dan tertulis membentuk tim pencegahan ASF masuk Toraja Utara.

"Nanti hari Senin baru akan diadakan pembahasan dan pembentukan secepat mungkin," ucapnya.

Tim Pencegahan dan Pemberantasan virus ASF Toraja Utara dibutuhkan untuk mencegah merebaknya virus ASF ini di Toraja Utara.

Apalagi, satgas di pos penjagaan perbatasan Toraja Utara dan Palopo tidak bisa berbuat banyak saat truk yang angkut babi masuk ke Toraja Utara.

Sudah dua kasus, truk yang angkut babi menerobos penjagaan. Mereka sengaja memilih waktu tengah malam atau saat dini hari.

Selain itu, mereka juga menggunakan jasa preman untuk mengintimidasi petugas sehingga tidak mampu mencegah masuknya ternak babi dari luar ke Toraja Utara.

"Sekarang saya ada perjalanan dinas, terkait hal ini memang benar semalam itu jebol 4 kendaraan, dan yang ada di garda terdepan sekarang ialah Dinas Pertanian Toraja Utara," kata Ketua IKA Unhas Toraja Utara ini kepada TribunToraja.com, Kamis malam.

Diketahui, sudah ribuan babi ternak milik warga di Toraja Utara yang mati karena terkena ASF.

Pemerintah Provinsi bahkan Pemkab Toraja Utara sudah mengeluarkan surat edaran terkait larangan distribusi keluar dan kedalam Toraja Utara terkait babi ternak tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved