ASF di Toraja Utara
Cegah Peredaran Babi dari Luar Ke Toraja, Polres Torut Tunggu Koordinasi dari Pemda
Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Viktor Palimbong mengakui pemerintah belum secara resmi dan tertulis membentuk tim pencegahan ASF masuk Torut.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Kapolres Toraja Utara, AKBP Zulanda, mengaku tidak mengetahui adanya tim Pencegahan dan Pemberantasan virus ASF.
Mantan Kasatlantas Makassar ini membahkan bahwa belum ada informasi kapan pembentukan satgas tersebut. Karena itu, pihaknya menunggu koordinasi dari Pemerintah Daerah (Pemda) Toraja Utara terkait satgas penangangan ASF ini.
"Belum tahu, belum ada koordinasi dari dinas terkait dan dari Pemkab Toraja Utara," ucapnya kepda TribunToraja.com, Kamis (15/6/2023) petang.
Dikonfirmasi terpisah, Sekertaris Daerah (Sekda) Toraja Utara, Salvius Pasang, ia mengatakan bahwa untuk sementara, satgas ditangani langsung dari Dinas Pertanian. Sedangkan tim Pencegahan dan Pemberantasan virus ASF belum terbentuk.
Hal ini juga diakui Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Viktor Palimbong mengakui pemerintah belum secara resmi dan tertulis membentuk tim pencegahan ASF masuk Toraja Utara.
"Nanti hari Senin baru akan diadakan pembahasan dan pembentukan secepat mungkin," ucapnya.
Tim Pencegahan dan Pemberantasan virus ASF Toraja Utara dibutuhkan untuk mencegah merebaknya virus ASF ini di Toraja Utara.
Apalagi, satgas di pos penjagaan perbatasan Toraja Utara dan Palopo tidak bisa berbuat banyak saat truk yang angkut babi masuk ke Toraja Utara.
Sudah dua kasus, truk yang angkut babi menerobos penjagaan. Mereka sengaja memilih waktu tengah malam atau saat dini hari.
Selain itu, mereka juga menggunakan jasa preman untuk mengintimidasi petugas sehingga tidak mampu mencegah masuknya ternak babi dari luar ke Toraja Utara.
"Sekarang saya ada perjalanan dinas, terkait hal ini memang benar semalam itu jebol 4 kendaraan, dan yang ada di garda terdepan sekarang ialah Dinas Pertanian Toraja Utara," kata Ketua IKA Unhas Toraja Utara ini kepada TribunToraja.com, Kamis malam.
Diketahui, sudah ribuan babi ternak milik warga di Toraja Utara yang mati karena terkena ASF.
Pemerintah Provinsi bahkan Pemkab Toraja Utara sudah mengeluarkan surat edaran terkait larangan distribusi keluar dan kedalam Toraja Utara terkait babi ternak tersebut.
7 Ribu Babi Mati di Toraja Utara, Kadis Peternakan & Kesehatan Hewan Sulsel : Satgas Harus Tegas |
![]() |
---|
Babi yang Disuplai ke Toraja Mati dalam Truk, Segera Diambil Sampelnya untuk Tes ASF |
![]() |
---|
Penanganan ASF, Ini Rekomendasi dari Kapolres Toraja Utara |
![]() |
---|
Babi Ternak dari Luwuk Banggai dan Pasangkayu Coba Diselundupkan ke Toraja Utara |
![]() |
---|
Tim Satgas Tambah Personil di Pos Penjagaan Kaleakan, Antisipasi Distribusi Babi di Perbatasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.