Kakek Tewas Terbakar
Fakta Kebakaran di Sangalla Tana Toraja yang Menghanguskan Kakek Petrus Lassa
Saat ditemukan, rumah sudah rata dengan tanah. Sementara korban tewas dalam posisi telungkup dan tinggal tulang belulang di antara puing bangunan.
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, Makale - Insiden kebakaran rumah panggung di Lingkungan Lebani', Kelurahan Leatung, Sangalla' Utara, Tana Toraja, ikut menghanguskan penghuni rumah, Petrus Lassa alias Papa Leni.
Rumah itu rata dengan tanah.
Kebakaran terjadi Kamis (18/5/2023) dini hari, sekira pukul 03.00 Wita.
Ironisnya, kebakaran tersebut tidak diketahui warga lainnya. Pasalnya, rumah kakek Petrus jauh dari pemukiman warga ditambah, waktu kejadia saat warga masih terlelap.
Peristiwa itu baru diketahui warga yang berangkat menggarap sawah sekira pukul 08.00 Wita.
Saat ditemukan, rumah sudah rata dengan tanah. Sementara korban tewas dalam posisi telungkup dan tinggal tulang belulang di antara puing bangunan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran di Sangalla Tana Toraja, Kakek 67 Tahun Hangus Terbakar
Baca juga: Rumahnya Terbakar, Kakek 67 Tahun Ditemukan Tinggal Tulang di Antara Puing
"Pertama kali dilihat warga yang berangkat menggarap sawah sekitar jam delapan," kata ponakan korban, Refli (32), kepada Tribun Toraja di rumah duka, RT Garampa, Leatung, seusai mengevakuasi jenazah korban.
Saat peristiwa itu terjadi, korban diketahui tinggal seorang diri. Ia menjaga rumah ibunya yang sedang berada di Kota Palopo mengunjungi cucunya.
Baca juga: RUMOR: Dilepas Persija Jakarta, Persib Bandung Dikabarkan Tertarik Rekrut Osvaldo Haay
"Yang kebakaran itu rumah ibunya, yang ini (tempat jenazah korban disemayamkan), itu adalah rumahnya. Ibunya sudah lima hari di Palopo pergi jenguk cucunya," ujar Refli.
Hingga kini, penyebab kebakaran belum diketahui. Namun diduga api berasal dari tungku di dapur. Sebab korban, kata Refli, sudah pikun.
Baca juga: Presale Ludes, Kapan Penjualan Tiket Konser Coldplay Dibuka? Catat Tanggalnya!
Kuat dugaan mengarah ke sana lantaran setiap hari, ibu korban dan korban sendiri memasak menggunakan tungku.
"Belum dipastikan penyebabnya tapi kemungkinan lupa matikan api di dapur. Karena dia sudah pikun dan sering linglung. Tapi kalau fisik masi kuat dia," ujarnya.
Baca juga: Sejarah Perayaan Hari Kenaikan Yesus Kristus: Momen Penting dalam Kekristenan
"Apalagi, memang tidak ada kompor di sana dan memang sedang tidak enak badan," kata Refli.
Saat ini korban sudah dievakuasi ke rumah duka. Wakil Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeg, turut ke TKP membantu proses evakuasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.