Kakek Tewas Terbakar

Jenazah Petrus Lassa yang Hangus Terbakar di Sangalla Tana Toraja Disambut Histeris Keluarga

Keluarga yang telah menanti di rumah duka, tak kuasa menahan tangis melihat kantung mayat oranye ditandu empat warga tiba di rumah duka.

Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Ricdwan Abbas
Kerabat menangis saat jenazah Petrus Lassa tiba di rumah duka. Petrus Lassa ditemukan tewas terpanggang saat kebakaran rumahnya di Sangalla' Utara, Tana Toraja, Kamis (18/5/2023) dini hari. 

TRIBUNTORAJA.COM - Jenazah Petrus Lassa alias Papa Nely (60) yang tewas terbakar di Sangalla' Utara, Tana Toraja, disambut histeris keluarga di rumah duka.

Korban merupakan warga RT Garampa, Lingkungan Lebani', Kelurahan Leatung, Sangalla' Utara.

Ia ditemukan tewas terbakar saat rumah yang ditinggalinya terbakar, Kamis (18/5/22023) dini hari.

Kondisi jenazahnya mengenaskan, tinggal tulang yang menghitam karena terbakar.

Keluarga yang telah menanti di rumah duka, tak kuasa menahan tangis melihat kantung mayat oranye ditandu empat warga tiba di rumah duka.

Pantauan Tribun Toraja, beberapa keluarga tak menduga korban meinggal dunia dengan cara tragis.

"Saya tidak menyangka kamu pergi seperti ini, sudah dibilang tinggal di sini saja," ujar seorang kerabatnya sambil menangis tersedu-sedu.

Diberitakan sebelumnya, insiden kebakaran rumah panggung di Lingkungan Lebani', Kelurahan Leatung, Sangalla' Utara, Tana Toraja, menghanguskan penghuni rumah, Petrus Lassa alias Papa Leni (60).

Kebakaran diperkirakan terjadi sekira pukul 03.00 Wita dinihari.

Letaknya jauh dari pemukiman, sehingga peristiwa itu baru diketahui warga yang berangkat menggarap sawah sekira pukul 08.00 Wita.

Informasi dihimpun, pria paruh baya itu tinggal seorang diri di rumah ibunya yang berada di Kota Palopo menjenguk cucunya. Selama berada di Palopo, kakek Petrus lassa diminta untuk menjaga rumah tersebut.

Saat ditemukan, rumah yang diketahui milik ibu korban sudah rata dengan tanah. Sementara korban dalam posisi telungkup dan tinggal tulang belulang.

"Pertama kali dilihat warga yang berangkat menggarap sawah sekitar jam delapan," kata ponakan korban, Refli (32), kepada Tribun Toraja di rumah duka, RT Garampa, Leatung, seusai mengevakuasi jenazah korban.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved