Kantir MUI Ditembak

Pelaku Penembakan Kantor MUI Meninggal Dunia, Sempat Mengaku sebagai Nabi

Mustopa kemudian diadang oleh Pengamanan Dalam (Pamdal) karena ia ngotot ingin ke lantai atas tempat pimpinan MUI sedang rapat

Penulis: Redaksi | Editor: Muh. Irham
ist
Ilustrasi Penembakan 

“Merepresentasi pewaris nabi begitu ya untuk mempersatukan umat. Intinya sih begitu,” kata Asrorun.

Menurut Asrorun, surat itu disampaikan atas nama pribadi pelaku, bukan organisasi. Dalam suratnya, pelaku yang bernama Mustofa menyebut, jika pihak MUI menolaknya hal itu berarti menolak nabi yang ingin mempersatukan umatnya.

Mustofa juga mengaku diproses hingga empat kali di Lampung karena menyatakan diri sebagai wakil nabi. Selain itu, kata Asrorun, pihaknya juga mengetahui terdapat surat lain yang beredar di media sosial. Surat itu ditujukan untuk Polda Metro Jaya yang pada intinya Mustofa minta difasilitasi bertemu dengan Ketua MUI.

Dalam surat tersebut penulis mengancam akan mencari senjata api dan melakukan penembakan.

“Kemudian bunyi bawa pisau, kalau tidak difasilitasi saya akan datang lagi bawa senjata, begitu kan ada bunyinya,” tuturnya.

Saat peristiwa kemarin pelaku sudah berada di kantor MUI sekitar pukul 10.00 WIB. Pelaku kemudian melancarkan aksinya pada sekitar pukul 11.00 WIB. Menurut Cholil Nafis, pelaku menembakkan airsoft gun ke pintu kaca MUI. Imbasnya dua orang pegawai mengalami luka-luka.

Ia juga menyebut aksi itu dilakukan saat para pimpinan MUI tengah melakukan rapat rutin tiap Selasa. Cholil mengatakan rapat terus dilanjutkan lantaran saat itu pimpinan beranggapan kondisi sudah ditertibkan oleh petugas keamanan.

"Terus saja rapat, baru saja selesai jam 12, rapim rutin setiap Selasa," ujarnya.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved