Jemaah Haji

Jemaah Haji Dapat Makan Tiga Kali Sehari, Dapat Menu Makanan Indonesia

Menurut Arsad, makan untuk para jemaah haji juga diberikan ketika masyair. Di mana hampir seluruh waktu mereka tinggal dapat katering.

Penulis: Redaksi | Editor: Muh. Irham
ist
Ibadah haji (via TribunJateng) 

TRIBUNTORAJA.COM - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan jemaah haji Indonesia pada tahun ini akan tetap mendapat makan tiga kali sehari. Kecuali di bandara, makan tiga kali sehari itu akan didapat oleh para jemaah saat mereka berada di Madinah, Makkah, dan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).

"Iya sudah final. Saya kira hampir seluruh titik-titik lokasi jemaah berada untuk gelombang 1 di Madinah. Di Madinah selama hampir 9 hari, tiga kali dalam sehari kemudian plus lagi nanti pada saat di Mekkah," kata Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kemenag Arsyad Hidayat usai apel peserta Bimtek di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (11/4). "Kecuali 3 hari menjelang wukuf dan 2 hari setelah wukuf. Sisa harinya sudah penuh mereka diberikan makan," imbuhnya.

Menurut Arsad, makan untuk para jemaah haji juga diberikan ketika masyair. Di mana hampir seluruh waktu mereka tinggal dapat katering.

"Jadi hampir seluruh masa tinggal jemaah di Saudi dapat makan. Pada saat pulang ke Tanah Air bagi gelombang 1 juga akan dapat makan di bandara, atau gelombang ll ketika datang di Bandara Jeddah. Jadi yang dapat makan di Bandara Jeddah aja di Bandara Madinah tidak," katanya.

Kabar ini cukup ditunggu para jemaah karena sempat ada perdebatan di DPR soal pemangkasan anggaran yang berimbas pada penurunan jumlah makanan untuk jemaah. Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang sempat mengusulkan agar menu makan 3 kali sehari yang baru pertama kali diterapkan di tahun 2022, agar kembali jadi 2 kali di tahun ini.

Ia mengusulkan waktu makan yang dikurangi adalah sarapan. Sebab, belajar dari pelaksanaan haji 2022, jemaah haji pada pagi hari kebanyakan masih berada di masjid. Bahkan ada yang dari masjid cari makan sendiri sekitar masjid.

"Kami melihat bahwa pengadaan makan pagi itu cenderung mubazir dan memang di dalam sejarah makan pagi itu hanya kita sediakan pada tahun 2022," ucap Marwan dalam rapat Komisi VIII di gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/2).

Menurutnya, makan pagi diadakan untuk haji 2022 karena mempertimbangkan saat itu masih pandemi tidak ada yang berjualan makanan, karena itu disiapkan. Saat ini Covid sudah terkendali.

"Maka karena sekarang sudah di mana-mana ada tempat makan, maka orang jemaah lebih cenderung jalan pagi. Kemudian beribadah lebih panjang durasinya di tempat-tempat ibadah di masjid mereka pulangnya agak lama jadi makan pagi itu tidak dimanfaatkan dengan baik," ucap Marwan.

Namun dengan adanya kepastian bahwa para jemaah akan tetap mendapat makan tiga kali sehari, maka jemaah akan mendapatkan makan total 110 kali selama berada di Arab Saudi. Itu sudah termasuk di bandara, Madinah, Makkah, dan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).

Rinciannya: di Madinah sebanyak 27 kali mulai makan pagi atau sarapan, makan siang, dan makan malam. Lalu, Bandara Jeddah sebanyak 1 kali makan. Layanan konsumsi tersebut diberikan saat kedatangan jemaah haji gelombang II tiba di Bandara Jeddah. Sedangkan di Makkah sebanyak 66 kali makan dengan rincian makanan reguler sebanyak 60 kali makan. Diberikan pada pagi dan siang hari selama 30 hari dan 3 kali makan siap saji pada 5 dan 6 Zulhijjah.

Sementara di Armuzna ada 15 kali makan dan 1 paket makanan di Muzdalifah. Detailnya, makan pagi, siang, dan malam di Arafah dan Mina. Lalu, 1 paket snack di Muzdalifah. Tak lupa, para jemaah juga mendapatkan tiga botol air mineral saat tiba di Arafah.

"Jadi hampir seluruh masa tinggal jemaah di Saudi dapat makan. Pada saat pulang ke Tanah Air bagi gelombang I juga akan dapat makan di bandara, atau gelombang II ketika datang di Bandara Jeddah. Jadi yang dapat makan di Bandara Jeddah aja di Bandara Madinah tidak," kata Arsyad Hidayat.

Menu yang disajikan untuk jemaah juga beragam, yang pasti makanan Indonesia. Di antaranya, nasi uduk, nasi kuning dengan lauk pauk, telur, daging ayam, ikan, sayur serta buah-buahan.

Tahun ini merupakan kali pertama Indonesia kembali memberangkatkan jemaah dalam kuota normal pascapandemi Covid-19. Total ada 221.000 jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Dari 203.320 jemaah haji reguler sebanyak 67.000 atau sepertiga di antaranya merupakan jemaah haji lansia.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved