Dana Hibah Parpol di Sulsel Berpotensi Batal Naik, Satu Suara Sah Senilai Rp 1.200

MAKASSAR, TRIBUNTORAJA.COM - Dana hibah untuk partai politik di Sulawesi Selatan berpotensi batal mengalami kenaikan tahun ini.

Diketahui, kenaikan hibah parpol telah diusulkan DPRD Provinsi Sulsel pada tahun 2022 lalu.

Namun Pemprov Sulsel tak bisa serta merta menaikkan anggaran tersebut di tahun 2023.

Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemprov Sulsel, Ansyar mengatakan, setelah berkonsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), kenaikan hibah tersebut perlu dibarengi dengan kajian akademik.

Alasan hingga usulan jumlah kenaikan hibah parpol akan tertuang dalam kajian akademik tersebut.

"Jadi menunggu kajian akademik dulu baru diusulkan untuk rencana kenaikan, ucap Ansyar kepada Tribun-Timur.com via telepon, Selasa (4/4/2023).

Ansyar mengakui, DPRD sempat mengusulkan kenaikan dana parpol dari Rp1.200 per suara menjadi Rp5 ribu per suara.

Hanya saja lagi-lagi usulan tersebut harus dibarengi dengan kajian akademik untuk disampaikan ke Kemendagri.

Tahun ini, Pemprov Sulsel masih mengalokasikan nilai yang sama dari tahun sebelumnya yakni Rp1.200 per suara sah.

Pemprov mengalokasikan Rp 5 miliar lebih untuk 11 parpol yang memiliki kursi di parlemen.

"Masih Rp1.200 per suara sah, total anggaran Rp5 M lebih, ada 11 parpol," ujarnya.

Kemungkinan besar kata Ansyar anggaran parpol akan mengalami kenaikan pada tahun 2024 mendatang.

Akan tetapi tidak menutup kemungkinan, alokasi anggaran tersebut mengalami perubahan pada APBD Perubahan 2023.

"Kemungkinan besar tahun 2024, Tergantung TAPD, kalau Kesbangpol menyiapkan kajian akademiknya, apakah dianggarkan di perubahan atau 2024, tergantung TAPD," ujarnya.

Terpisah, Kepala Badan Kesbangpol Sulsel, Muhammad Firda menyampaikan kendala lain yang ditemui adalah anggaran untuk pengkajian naskah akademik tidak ada dalam APBD 2023.